Kisah yang lahir dari tempat tak terduga berhasil menyabet penghargaan tertinggi di panggung Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025. Karya berjudul ‘Energi dari Balik Jeruji: Saat Lapas Menghadirkan Harapan Baru’ dinobatkan sebagai Best of the Best, mengungguli 2.685 karya jurnalistik lainnya dari seluruh Indonesia.
Energi Positif dari Lapas Perempuan Jambi
Karya Febrinanda Primadana dari DAAI TV Medan ini mengangkat program pembinaan Batik Kejora di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Jambi. Program yang telah berjalan lima tahun melalui kolaborasi dengan Pertamina EP Jambi Field ini terbukti memberikan keterampilan, pendapatan, dan harapan baru bagi para perempuan warga binaan.
Batik karya mereka, yang diberi nama Batik Corona, bahkan telah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Pencapaian ini menjadi simbol bahwa kreativitas dapat tumbuh subur bahkan di tempat yang paling terbatas.
Keterkejutan dan Apresiasi Jurnalis
Febrinanda mengungkapkan keterkejutannya saat melakukan peliputan di Lapas Jambi. Ia tidak menyangka bahwa dari balik jeruji, terdapat energi yang disalurkan Pertamina untuk membangkitkan asa warga binaan agar mandiri ketika kembali ke masyarakat.
“Tidak semua orang menyangka dan berpikir ternyata Pertamina menyasar saudara-saudara kita yang ada di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi. Buat sebagian pihak, ini bukan hal yang populis,” ujar Febrinanda, dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).
Ia menambahkan, Pertamina dinilai berhasil memberdayakan mereka dengan dampak yang sangat besar. “Ini sesuatu yang luar biasa buat saya. Semoga karya jurnalistik ini bisa menginspirasi banyak pihak,” sambungnya.
Perasaan campur aduk dirasakan Febrinanda ketika namanya disebut sebagai pemenang. “Rasanya campur aduk. Bahagia karena karya ini diapresiasi, tapi juga sedih karena teman-teman jurnalis di Sumatra sedang menghadapi musibah,” tuturnya.
Tema ‘Energizing Indonesia’ Terwujud
Kemenangan ini menjadi representasi kuat dari tema AJP 2025, ‘Energizing Indonesia’. Tema ini menekankan bagaimana energi positif dapat lahir dari masyarakat, termasuk dari kelompok yang sedang menjalani pembinaan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menegaskan tema tersebut merefleksikan peran Pertamina sebagai penggerak perubahan.
“Energi tidak hanya dihasilkan dari mesin dan kilang, tetapi dari manusia, dari harapan, dan dari karya. Tahun ini, para jurnalis menangkap energi itu dengan sangat baik,” ujar Baron.
Penilaian Juri yang Kritis
Salah satu dewan juri, Praktisi Media dan Fotografi Beawiharta, mengakui proses penentuan pemenang ‘Best of the Best’ tidaklah mudah karena setiap karya harus dibedah satu per satu. Menurutnya, Febrinanda berhasil melihat sesuatu yang terlewat oleh kebanyakan jurnalis.
“Febrinanda melihat Pertamina hadir untuk kaum termarjinalkan, dan itu memberikan harapan baru bagi mereka yang berada di balik jeruji. Jurnalistik seperti ini tidak hanya memberi informasi, tapi memberi harapan,” kata Beawiharta.
Ia menambahkan, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia pers, karya yang kritis, estetis, dan berdampak sosial menjadi penanda penting bahwa jurnalisme masih memiliki energi besar bagi bangsa.
AJP 2025: Apresiasi dan Solidaritas
AJP merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Pertamina sebagai bentuk apresiasi kepada insan pers Indonesia yang berperan sebagai pilar informasi, pendidikan, dan kontrol sosial.
Pada AJP 2025, tercatat 2.685 karya yang terkumpul, meningkat dari 2.667 karya pada tahun 2024. Karya-karya tersebut terbagi dalam 10 teritori di seluruh Indonesia.
Selain penghargaan, Pertamina juga menyerahkan bantuan Pertamina Peduli kepada jurnalis di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang terdampak banjir bandang dan longsor. Langkah ini menegaskan bahwa energi solidaritas adalah bagian dari upaya Pertamina untuk tumbuh bersama masyarakat.
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan program-program yang berdampak pada Sustainable Development Goals (SDGs). Transformasi Pertamina berorientasi pada tata kelola, pelayanan publik, keberlanjutan usaha dan lingkungan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).






