Otomotif

Ketua Aismoli Budi Setiyadi: “Penjualan Motor Listrik Bergerak Moderat, Belum Sesuai Harapan 2025”

Pasar motor listrik di Indonesia menunjukkan kelesuan sepanjang tahun 2025, dengan banyak masyarakat masih enggan beralih ke kendaraan roda dua bertenaga setrum. Menanggapi kondisi ini, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) angkat bicara mengenai realisasi kinerja yang belum sesuai harapan.

Ketua Umum Aismoli, Budi Setiyadi, mengungkapkan bahwa penjualan motor listrik hingga akhir tahun ini masih bergerak secara bertahap dan relatif moderat. “Kami melihat penjualan motor listrik hingga akhir tahun ini masih bergerak secara bertahap dan relatif moderat,” ujar Budi saat dihubungi pada Selasa (30/12).

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Menurut Budi, kinerja kendaraan listrik (EV) roda dua sepanjang 2025 belum mencapai target yang mereka harapkan. Meskipun demikian, ia mencatat adanya tren permintaan yang masih terlihat pada akhir tahun ini, menunjukkan potensi pertumbuhan pasar motor listrik pada Desember 2025.

Aismoli menegaskan bahwa para anggotanya kini berfokus pada strategi keberlanjutan penjualan. “Anggota Aismoli saat ini fokus menjaga keberlanjutan penjualan melalui strategi organik, penguatan produk dan layanan purna jual,” tambah Budi.

Terkait isu subsidi motor listrik yang belum juga terealisasi dari pemerintah, Aismoli menyatakan memahami dinamika dan arah kebijakan yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto beserta para menteri. Budi menegaskan, “Industri motor listrik nasional saat ini masih mampu tumbuh secara organik seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan ekosistem.”

Penurunan Signifikan dalam Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT)

Data menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) motor listrik yang diterbitkan. Sejak Januari hingga 9 Desember 2025, hanya 55.059 unit motor listrik yang telah menerima SRUT.

Angka ini menunjukkan selisih yang cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2024, tercatat 77.078 unit motor listrik yang mendapatkan SRUT, sementara pada 2023 ada 62.409 unit. Dengan demikian, jumlah SRUT pada 2025 terkoreksi sebesar 28,6 persen dibandingkan perolehan tahun 2024.

Sebagai informasi, SRUT merupakan dokumen krusial yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dokumen ini berfungsi sebagai ‘akta lahir’ kendaraan dan menjadi bukti bahwa kendaraan telah lolos uji tipe sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan. SRUT juga merupakan syarat utama untuk memperoleh Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), serta Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) sebelum motor listrik dapat dioperasikan di jalan raya.

Menyikapi kondisi ini, Ketua Umum Aismoli berharap pasar motor listrik dapat kembali pulih dan menunjukkan kinerja maksimal pada tahun 2026.

Mureks