Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan terus memantau dengan seksama perkembangan situasi konflik di Yaman. Pemerintah Indonesia mendesak semua pihak yang bertikai untuk menahan diri dan menghindari tindakan sepihak yang dapat memperburuk kondisi keamanan.
Pantauan Kemlu secara khusus difokuskan pada keamanan di wilayah Hadramout dan Al-Mahra. Hadramout, sebagai wilayah terbesar di Yaman yang kaya minyak, memiliki signifikansi krusial bagi Indonesia. Kota Tarim di Hadramout merupakan pusat pendidikan agama bagi ribuan pelajar asal Tanah Air yang hingga kini masih menuntut ilmu di sana.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Sebelumnya, ketegangan sempat memuncak ketika Arab Saudi melancarkan serangan terhadap kiriman senjata Uni Emirat Arab (UEA) di pelabuhan Mukalla, yang berada di wilayah Hadramout. Pasca-insiden tersebut, UEA dilaporkan menarik sisa pasukannya dari Yaman.
Melalui akun X resminya pada Kamis (1/1), Kemlu RI menyampaikan, “Indonesia terus mengikuti dengan seksama perkembangan terkini di Republik Yaman dan mengapresiasi upaya lanjutan para pihak terkait untuk menjaga stabilitas dan keamanan, khususnya di wilayah Hadramout dan Al-Mahra.”
Indonesia juga menegaskan kembali seruannya, “kepada semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan sepihak yang dapat berdampak pada kondisi keamanan,” demikian pernyataan Kemlu.
Lebih lanjut, menurut Mureks, Indonesia secara konsisten mendorong penyelesaian konflik di Yaman melalui jalur damai. “Indonesia kembali menekankan pentingnya penyelesaian damai melalui dialog politik yang inklusif dan komprehensif di bawah koordinasi PBB, dengan menghormati pemerintahan Yaman yang sah serta integritas teritorialnya,” tambah Kemlu.






