Berita

Kapolri: Peran Polwan Diperkuat Lewat Jabatan Strategis, Termasuk Wakapolda

Advertisement

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran polisi wanita (polwan) melalui penempatan pada jabatan-jabatan strategis. Langkah ini merupakan bagian dari rotasi dan mutasi rutin di tubuh Polri yang turut memperhatikan masukan dari Komisi Percepatan Reformasi Polri.

“Saya kira secara rutin institusi Polri melaksanakan kegiatan rotasi ataupun mutasi. Apalagi kalau kaitannya dengan ada yang kemudian berakhir masa dinasnya, kemudian kita harus melakukan pergantian. Demikian juga dengan ada yang waktunya untuk dipromosikan, ada waktunya naik pangkat, sehingga kemudian tentunya dari institusi, khususnya institusi Polri membuat rencana rotasi atau rencana mutasi,” kata Jenderal Sigit di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Jenderal Sigit menjelaskan bahwa mutasi dan rotasi ini bertujuan untuk penguatan organisasi Polri. Ia menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gender dan masukan publik dalam penempatan personel.

“Saya kira ini adalah hal yang biasa, dan tentunya masukan-masukan selama kami diskusi dengan Tim Reformasi, bagaimana kita juga harus memperhatikan masalah gender, masalah hal-hal yang memang selama ini menjadi perhatian publik, kemudian ruang-ruang yang harus kita berikan kepada anggota-anggota, merit sistem dan sebagainya, tentunya itu juga menjadi perhatian dari tim yang ada,” ujarnya.

Dalam rotasi dan mutasi kali ini, Kapolri secara spesifik menunjuk 35 polwan untuk menduduki jabatan strategis. Penempatan ini diharapkan dapat menjawab harapan masyarakat akan layanan khusus yang hanya bisa dilakukan oleh polwan.

Posisi-posisi tersebut meliputi Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) yang kini tidak hanya di Bareskrim Mabes Polri, tetapi juga di sejumlah polda. Selain itu, Brigjen Sulastiana dipercaya menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Barat, menjadi salah satu polwan yang menduduki posisi penting.

Advertisement

“Saya kira ini adalah rotasi biasa, namun demikian di sini mungkin yang rekan-rekan lihat bahwa kami mengisi posisi-posisi jabatan Direktorat PPA dan PPO yang kami isi secara spesifik dari teman-teman dari anggota polwan ya. Dan ini mudah-mudahan juga bisa menjawab terkait dengan harapan dari masyarakat yang memang harus diberikan layanan khusus,” kata Kapolri. “Dan ini hanya bisa dilakukan oleh polwan. Dan ada juga posisi Wakapolda yang kami isi dengan polwan juga. Ke depan kita akan terus lakukan perbaikan,” imbuhnya.

35 Polwan di Jabatan Strategis

Penunjukan 35 polwan pada jabatan strategis dan promosi jabatan ini merupakan bentuk penguatan penanganan kasus perempuan dan anak, serta pengarusutamaan gender di lingkungan Korps Bhayangkara. Mereka dipercaya mengemban amanah mulai dari Wakapolda hingga Direktur di berbagai daerah.

Divisi Humas Polri pada Sabtu (20/12) mengonfirmasi penunjukan Brigjen Sulastiana sebagai Wakapolda Papua Barat. Selain itu, 17 polwan senior juga mendapatkan promosi ke pangkat komisaris besar polisi (kombes pol), dengan dominasi mutasi ke posisi Direktur Reserse Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dirres PPA dan PPO).

Jabatan Dirres PPA dan PPO kini diserahkan kepada polwan di berbagai Polda, termasuk Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, hingga kawasan Indonesia Timur.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, “Penguatan struktur Direktorat PPA dan PPO di sejumlah Polda menjadi komitmen Polri dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan, anak, serta kelompok rentan. Penempatan Polwan pada jabatan tersebut diharapkan mampu menghadirkan pendekatan yang lebih humanis dan responsif.”

Advertisement