Tiga orang dilaporkan meninggal dunia setelah terjadi kericuhan di kawasan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Kepala Satuan Samaptha (Kasat Samaptha) Polres Minahasa Tenggara, Iptu Ferry Salu, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa saat petugas tiba di lokasi, para korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
“Ketika petugas tiba di lokasi kejadian, ketiga korban sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” kata Iptu Ferry Salu, seperti dilansir detikSulsel pada Minggu (21/12/2025).
Peristiwa berdarah itu berlangsung di area Kebun Raya Megawati, Kecamatan Ratatotok. Polisi yang sedang melakukan patroli segera merespons setelah menerima informasi mengenai kericuhan tersebut.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum merinci identitas lengkap para korban maupun kronologi pasti kericuhan yang terjadi. Penyelidikan mendalam masih terus dilakukan untuk mengungkap pemicu insiden ini.
“Korban sudah kami evakuasi ke rumah sakit. Untuk identitasnya, hingga kini kami masih lakukan pendalaman,” tambah Iptu Ferry Salu.






