Puncak arus mudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 telah terlewati pada Rabu, 24 Desember 2025. Namun, tantangan perjalanan masih menanti dengan prediksi puncak arus balik pada Jumat, 2 Januari 2026. Menghadapi kondisi ini, Instruktur Keselamatan Berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengingatkan kembali pentingnya “golden rule” atau prinsip dasar keselamatan.
Jusri Pulubuhu Ingatkan Prinsip Dasar Keselamatan
Jusri Pulubuhu menyampaikan bahwa “golden rule” sebaiknya selalu dipegang agar liburan tetap aman, nyaman, dan selamat tanpa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam konteks liburan panjang, prinsip dasar ini merujuk pada perencanaan dan manajemen risiko yang komprehensif.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Hal tersebut meliputi perencanaan jauh hari, menghindari jam dan tanggal puncak keramaian atau kepadatan, berkendara dengan fokus pada keselamatan bukan target waktu, istirahat sebelum lelah, hingga fleksibel dan siap sedia untuk mengubah rencana perjalanan.
“Libur Nataru ini ada dua golden rule, yaitu lebih baik terlambat sampai daripada tidak sampai sama sekali. Kedua, mengemudi bukan soal cepat, tapi selamat sampai tujuan,” ucap Jusri kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Jusri menyebut, menanamkan pola pikir ini dapat menjaga perjalanan selalu dalam kondisi lebih aman, meningkatkan kesabaran, serta menjaga ritme berkendara.
Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas dan Cuaca Ekstrem
Jusri Pulubuhu memprediksi arus libur Nataru 2025/2026 akan memiliki kepadatan tinggi. Selain itu, tantangan perubahan cuaca ekstrem juga akan menghantui perjalanan, meliputi hujan hingga angin kencang.
“Kondisi traffic yang luar biasa akan terjadi, plus cuaca yang ekstrem, bahkan bencana-bencana yang sudah diprediksi BMKG bisa saja terjadi,” sambungnya.
Oleh karena itu, Jusri mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan jauh jika tidak benar-benar mendesak. Tujuan utamanya adalah menghindari risiko cuaca buruk dan kemacetan yang akan terjadi.
Namun, bila perjalanan benar-benar harus dilakukan, sejumlah persiapan sebaiknya dilakukan untuk memastikan momen liburan Nataru 2025 berjalan lancar. Persiapan tersebut meliputi pengecekan kendaraan, kondisi mental pengemudi, hingga manajemen perjalanan.
“Siapkan kendaraan, lakukan pemeriksaan. Kemudian persiapkan juga kondisi pengemudi dan penumpangnya. Perhatikan juga manajemen perjalanan, karena jika tidak, akan menjadi perjalanan yang melelahkan,” terang Jusri.
Puncak Arus Balik Diprediksi 2 Januari 2026
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi sebelumnya telah menyampaikan prediksi terkait pergerakan masyarakat selama periode Nataru 2025/2026. Puncak arus mudik atau liburan Nataru 2025 telah terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Jumat, 2 Januari 2026.
“Kami memprediksi puncak arus mudik masa libur Nataru 2025/026 akan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025 dengan perkiraan pergerakan 17,18 juta orang, sementara puncak arus balik diprediksi terjadi Jumat, 2 Januari 2026 dengan pergerakan sebanyak 20,81 juta orang,” ucap Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.






