Los Angeles Lakers menelan kekalahan telak 119-96 dari Houston Rockets pada Kamis (26/12), memicu reaksi keras dari pelatih JJ Redick. Ia secara terbuka mempertanyakan profesionalisme timnya setelah kekalahan yang terjadi di tengah suasana Natal tersebut.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Lakers dan yang keenam dalam 10 pertandingan terakhir. Lebih mengkhawatirkan, laga tersebut nyaris tidak pernah kompetitif, dengan Rockets langsung unggul 14 poin di kuarter pertama dan tidak pernah tertinggal sepanjang pertandingan.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Redick: “Kami Tidak Cukup Peduli”
JJ Redick tidak menahan diri dalam mengungkapkan kekecewaannya. “Kami tidak cukup peduli saat ini,” kata Redick tanpa basa-basi. “Kami tidak cukup peduli untuk melakukan hal-hal yang diperlukan. Kami tidak cukup peduli untuk bersikap profesional.”
Pernyataan tersebut mencerminkan kekecewaan mendalam sang pelatih terhadap performa timnya. Redick menegaskan bahwa situasi ini harus segera ditangani sebelum Lakers kembali bertanding melawan Sacramento Kings pada Minggu mendatang.
Ia bahkan sudah memperingatkan para pemain bahwa sesi latihan dan pertemuan tim akhir pekan ini tidak akan nyaman. “Latihan hari Sabtu akan tidak nyaman. Rapatnya juga tidak nyaman. Saya tidak mau menjalani 53 pertandingan lagi seperti ini,” tegasnya.
Masalah Klasik: Usaha dan Eksekusi
Bagi Lakers yang kini memiliki rekor 19-10, laga ke-29 musim ini kembali memperlihatkan masalah klasik: usaha dan eksekusi. Menurut JJ Redick, dua aspek itu menjadi penentu apakah Lakers tampil sebagai tim bagus atau justru sangat buruk. “Malam ini kami tim yang buruk, dan itu terlihat sejak awal,” ujarnya.
Kembalinya Luka Doncic setelah absen karena memar betis kiri juga tidak membawa dampak positif. Ia melakukan tiga turnover hanya dalam dua menit lebih awal, memberi Rockets peluang tambahan. Secara keseluruhan, Houston mendominasi papan rebound dengan keunggulan telak 48-25, termasuk 17 offensive rebound.
Ironisnya, seluruh 10 kekalahan Lakers musim ini terjadi dengan margin 10 poin atau lebih. Setelah kekalahan memalukan dari Phoenix Suns dua hari sebelumnya, Redick juga sempat menyinggung kurangnya komitmen bermain dengan cara yang benar. Ia bahkan menyebut ada pemain yang tidak memahami bagian dasar strategi tim — meski tanpa menyebut nama.
Cedera dan Keheningan Pemain Kunci
Kondisi tim semakin rumit setelah Austin Reaves harus meninggalkan pertandingan di paruh waktu karena nyeri betis kiri, cedera lama yang sebelumnya memaksanya absen tiga laga. Ia dijadwalkan menjalani MRI, dan statusnya ke depan masih belum jelas.
Doncic tetap menjadi pencetak angka terbanyak Lakers dengan 25 poin dan tujuh assist, namun enam turnover yang ia buat menodai penampilannya. “Sesuatu harus berubah,” kata Doncic. “Kami kalah telak tiga pertandingan terakhir. Ini terlihat buruk. Semua orang harus bicara, termasuk saya. Saya harus memberi usaha lebih baik.”
LeBron James mencetak 18 poin, tetapi Lakers kalah 33 poin selama 34 menit ia berada di lapangan — catatan plus-minus terburuknya sebagai pemain Lakers. James, bersama Rui Hachimura dan Marcus Smart, memilih tidak berbicara kepada media.
Sebaliknya, dua pemain peran, Jake LaRavia dan Jarred Vanderbilt, tampil menyuarakan keprihatinan. Vanderbilt menilai tim berada di titik krusial musim ini. “Percakapan sulit harus dilakukan,” ujarnya. “Kami tidak ingin ini terus berlarut ke arah yang salah.”
Dengan ketegangan yang meningkat, akhir pekan ini tampaknya akan menjadi momen penting bagi Lakers untuk menentukan arah musim mereka.






