Kerusakan parah pada jalan akses menuju delapan pondok pesantren di Dusun Bunangka Barat, Desa Pasanggar, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terjadi akibat tingginya curah hujan. Kondisi ini membuat jalur roda empat terpaksa ditutup sementara, melumpuhkan akses vital bagi santri dan warga sekitar.
Jalan sepanjang 15 meter itu dilaporkan ambles dan longsor, bahkan separuh badan jalan ikut terkikis. Kerusakan mulai terlihat sejak Jumat (5/12/2025), namun memburuk drastis setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (7/12/2025).
Abd Ghafur, seorang warga setempat, mengungkapkan keprihatinannya. “Hari Jumat minggu lalu sudah ambles. Kemarin semakin ke tengah badan jalan rusaknya saat hujan,” ujarnya, menggambarkan kondisi jalan yang semakin mengkhawatirkan.
Ia menceritakan insiden mobil yang terperosok akibat memaksa melewati jalan saat hujan deras. Mobil tersebut akhirnya harus ditarik menggunakan truk. Ghafur khawatir kerusakan akan semakin meluas jika hujan kembali turun. “Kemarin saja saat hujan tidak lama keretakan semakin lebar. Saya yakin kalau hujan lagi akan semakin rusak,” tuturnya.
Jalan yang rusak ini merupakan satu-satunya akses utama menuju delapan pondok pesantren di kawasan tersebut. Akibatnya, warga dan santri kini harus memutar jauh melalui Desa Tanjung, Kecamatan Pengantenan, untuk mencapai tujuan mereka. Selain itu, jalan ini juga melayani akses ke beberapa desa lain, termasuk Desa Ambender dan Desa Tanjung.
Menurut Ghafur, pembangunan jalan tersebut sebelumnya dilakukan melalui swadaya masyarakat, tanpa dilengkapi pelengsengan di bagian tebing. “Kami sangat berharap jalan ini segera diperbaiki. Sehingga kembali bisa normal untuk akses pendidikan dan akses lainnya,” pintanya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Achmad Zainullah, membenarkan adanya insiden longsor jalan di Desa Pasanggar. “Kita sudah ke lokasi kemarin dan melakukan asesmen,” katanya.
Zainullah menambahkan bahwa BPBD akan segera mengajukan permohonan anggaran pembangunan darurat ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan perbaikan. Langkah ini diharapkan dapat memulihkan akses vital tersebut secepatnya.






