Tren

IHSG Menguat 1,25 Persen Jelang Penutupan Perdagangan Akhir Tahun 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Senin (29/12/2025) dengan penguatan signifikan, naik 106,34 poin atau 1,25 persen ke posisi 8.644,25. Kenaikan ini terjadi menjelang penutupan perdagangan akhir tahun Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/12/2025), memberikan sinyal optimisme bagi pelaku pasar.

Kenaikan IHSG juga diikuti oleh kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang naik 6,60 poin atau 0,78 persen ke posisi 852,04.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyoroti peran aliran modal asing. “Capital inflow memberikan sinyal kuat bagi pelaku pasar dan investor asing bahwa mereka masih percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang juga berimplikasi positif terhadap kepercayaan investor domestik,” ujar Nico dalam kajiannya di Jakarta.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran modal asing (capital inflow) sebesar Rp3,98 triliun ke pasar keuangan domestik pada periode 22-23 Desember 2025. Data ini menjadi indikator kepercayaan investor asing terhadap stabilitas dan prospek perekonomian Indonesia.

Dari sisi global, pelaku pasar masih mencermati potensi penurunan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2026. Meskipun demikian, para pejabat The Fed masih terpecah pendapatnya mengenai langkah selanjutnya, dengan mayoritas memproyeksikan hanya satu kali penurunan tambahan.

Perhatian juga tertuju pada kepemimpinan The Fed yang baru, mengingat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan pengganti Jerome Powell pada awal 2026. Pergantian ini diperkirakan akan memengaruhi prospek kebijakan suku bunga.

Sementara itu, Kementerian Keuangan China menyatakan bahwa fokus utama pada tahun 2026 adalah penguatan pasar domestik. Hal ini akan dicapai melalui peningkatan permintaan konsumen dan investasi yang ditargetkan pada layanan publik, menyusul konferensi kerja fiskal nasional selama dua hari.

IHSG yang dibuka menguat, betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama dan sesi kedua perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor mencatatkan penguatan. Sektor barang konsumen non-primer memimpin dengan kenaikan 3,78 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan barang baku yang masing-masing naik 3,32 persen dan 3,12 persen. Hanya satu sektor yang melemah, yaitu sektor teknologi, yang turun 0,55 persen.

Saham-saham dengan penguatan terbesar meliputi BACA, OPMS, AHAP, TRIN, dan DEWA. Sementara itu, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah MRAT, PUDP, UNIQ, ATAP, dan HOMI.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.757.349 kali transaksi, melibatkan 40,96 miliar lembar saham senilai Rp22,79 triliun. Sebanyak 464 saham menguat, 213 saham melemah, dan 131 saham tidak bergerak.

Mureks