Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan komitmennya untuk memperkuat bisnis di pasar nasional dengan menghadirkan produk baru. Pabrikan asal Korea Selatan itu memastikan peluncuran dua model sekaligus akan berlangsung pada kuartal pertama 2026.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, mengungkapkan kabar tersebut dalam acara Stargazer Cartenz Media Immersion di Jakarta, Selasa (23/12). Ia menjelaskan bahwa rencana awal sebenarnya hanya satu model yang dijadwalkan meluncur lebih cepat.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Namun, setelah evaluasi kondisi pasar, strategi pun disesuaikan. “Memang kami sempat berjanji untuk meluncurkan produk baru. Tapi melihat kondisinya, maka kami tunda hingga kuartal pertama 2026,” jelas Fransiscus.
Dua model yang akan hadir memiliki karakter berbeda. Hyundai tetap mempertahankan lini bermesin konvensional (ICE), sementara satu model lainnya sudah mengadopsi teknologi hybrid yang kini semakin diminati konsumen.
“Satu model masih menggunakan mesin pembakaran internal, sementara satu model lainnya sudah mengusung teknologi hybrid,” lanjut Fransiscus. Ia menekankan bahwa mesin ICE masih relevan, terutama dari sisi harga dan kemudahan penggunaan. Di sisi lain, teknologi hybrid diposisikan sebagai jembatan transisi bagi konsumen yang mulai peduli pada efisiensi bahan bakar dan emisi rendah.
Untuk kendaraan listrik murni (EV), Hyundai memilih menunggu kepastian regulasi pemerintah. Fransiscus menegaskan bahwa arah pengembangan EV akan sangat bergantung pada kebijakan dan insentif resmi. Sebelumnya, Hyundai memang sempat memamerkan Ioniq 9 di pameran otomotif Indonesia, yang banyak diprediksi sebagai kandidat kuat lini listrik berikutnya.
Langkah menghadirkan model ICE dan hybrid ini menjadi strategi Hyundai untuk menjaga sekaligus memperluas pangsa pasar. Saat ini, pangsa pasar Hyundai berada di kisaran 2,7–2,8 persen. “Dengan tambahan produk baru, kami berharap pangsa pasar Hyundai tahun depan bisa meningkat hingga sekitar 3 persen,” kata Fransiscus.
Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari–November 2025 menunjukkan penjualan Hyundai masih ditopang oleh model bermesin konvensional. Stargazer menjadi tulang punggung dengan volume tertinggi, diikuti oleh Creta dan Stargazer X yang konsisten menopang segmen SUV kompak. Sementara itu, Palisade menjaga eksistensi di segmen SUV premium meski volumenya terbatas. Untuk lini listrik, kontribusi Ioniq 5 dan Ioniq 6 masih relatif kecil.






