Kampung Kute Reje di Kecamatan Linge, Aceh Tengah, dilaporkan lenyap setelah diterjang banjir bandang pada akhir November lalu. Seluruh rumah warga di kampung tersebut rata dengan tanah, bahkan sebagian tidak menyisakan puing. Kondisi ini disebut Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, lebih parah dari perkiraan awal.
“Ini lebih parah dari yang diceritakan,” kata Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, seperti dilansir detikSumut pada Senin, 22 Desember 2025.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Banjir bandang yang membawa serta kayu-kayu gelondongan menjadi penyebab utama hancurnya permukiman. Rumah-rumah warga yang umumnya berkonstruksi kayu tak mampu menahan terjangan air dan material. Kini, yang tersisa dari Kampung Kute Reje hanyalah puing-puing bangunan yang hancur.
Selain permukiman, area persawahan yang seharusnya sudah memasuki masa panen juga ikut terdampak parah. Lahan pertanian tersebut kini hilang tertimbun material longsoran dan tumpukan kayu yang dibawa banjir.
Seluruh penduduk Kampung Kute Reje saat ini telah dievakuasi dan mengungsi ke Kampung Delung di Kemukiman Jamat. Haili Yoga menjelaskan, di Kemukiman Jamat sendiri terdapat lima desa lain yang juga mengalami kerusakan parah akibat terjangan banjir.
Dalam kunjungannya ke lokasi bencana, Haili Yoga sempat bermalam di Kampung Delung untuk melihat langsung kondisi pengungsi. Ia membawa mesin genset untuk menyediakan penerangan bagi para korban. Para pengungsi saat ini menempati hunian darurat dengan fasilitas yang sangat terbatas, beralaskan tanah dan berdinding terpal.
Keterbatasan tempat tinggal bukan satu-satunya masalah mendesak. Kebutuhan bahan pangan dan obat-obatan juga menjadi prioritas utama, mengingat sejumlah pengungsi mulai mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca dingin dan kondisi lingkungan yang kurang layak.
Menanggapi situasi tersebut, Haili Yoga menegaskan komitmen pemerintah untuk membantu. “Kami hadir di sini untuk memastikan masyarakat tidak sendiri. Pemerintah akan membantu kebutuhan bahan pangan, pelayanan kesehatan, serta pembangunan hunian sementara. Ke depan, relokasi ke hunian tetap yang lebih aman juga akan kami siapkan,” ujar mantan Pj Bupati Bener Meriah itu.






