Sebelum balapan penutup Formula 1 2025 di Abu Dhabi, pebalap senior Aston Martin, Fernando Alonso, sempat melontarkan peringatan keras kepada Lando Norris. Alonso menekankan bahwa posisi pimpinan klasemen sementara bukanlah jaminan mutlak untuk meraih gelar juara dunia.
Peringatan ini disampaikan Alonso menjelang seri pamungkas di Yas Marina Circuit, yang digelar pada Minggu (7/12). Saat itu, Norris berada di posisi teratas klasemen dengan mengumpulkan 408 poin. Ia unggul 12 poin dari pebalap Red Bull Racing Max Verstappen dan 16 poin dari rekan setimnya di McLaren, Oscar Piastri.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Secara matematis, Norris hanya membutuhkan finis di posisi tiga besar untuk mengamankan titel juara dunia perdananya. Jika skenario tersebut gagal, masih ada beberapa kemungkinan yang bisa menguntungkan dirinya, terutama jika kedua rival utamanya gagal meraih hasil maksimal.
Alonso Berkaca pada Pengalaman Pahit 2010
Namun, Alonso mengingatkan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti apa yang akan terjadi selama balapan 58 lap tersebut. Menurutnya, kunci utama adalah menghindari kesalahan fatal dalam pengambilan keputusan.
Pebalap asal Spanyol itu berkaca pada pengalaman pribadinya di musim 2010, ketika ia masih membela Ferrari. Saat itu, juara dunia dua kali tersebut memimpin klasemen dengan keunggulan delapan poin dari Mark Webber dan 15 poin dari Sebastian Vettel menjelang seri penutup di Abu Dhabi.
Namun, pada hari balapan, Alonso yang memulai dari grid ketiga justru melorot ke posisi ketujuh saat finis. Sementara itu, Sebastian Vettel yang berhasil meraih pole position sukses finis pertama dan akhirnya merebut gelar juara dunia yang sudah di depan mata Alonso.
Momen dramatis perebutan gelar pada 2010 yang melibatkan Vettel, Webber, Alonso, dan Hamilton ini bahkan sempat diunggah kembali oleh akun resmi Formula 1 di media sosial, menunjukkan betapa ketatnya persaingan kala itu.
F1 Penuh Ketidakpastian
“Terakhir kali ada tiga kandidat adalah pada tahun 2010. Prediksinya sulit. Anda selalu berpikir bahwa pebalap terdepan memiliki keuntungan karena memiliki margin dalam hasil dan bisa sedikit lebih santai, tetapi F1 tidak dapat diprediksi,” ujar Alonso, seperti dikutip dari Crash.
Alonso menambahkan, “Ada safety car pada tahun 2010 dan tidak menggunakannya adalah pilihan yang salah.” Ia juga menyoroti kejadian serupa yang baru-baru ini terjadi. “Pekan lalu juga ada safety car, dan tak memakainya juga merupakan pilihan salah. Tetapi hal-hal seperti ini bisa terjadi di balapan F1, jadi tak ada jaminan bahkan jika Anda memimpin klasemen,” tegas Alonso.
Pernyataan Alonso ini menjadi pengingat penting akan dinamika Formula 1 yang penuh kejutan, di mana setiap keputusan dan insiden kecil dapat mengubah jalannya perebutan gelar juara dunia.






