Fenomena air sungai yang tampak seolah menghilang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, viral di media sosial dan menarik perhatian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Peristiwa unik ini terjadi di aliran Sungai Batang Lalo, Jorong Gantiang, Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Tanah Datar.
Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok dengan akun @davidbasa8787 memperlihatkan kondisi aliran sungai yang airnya tiba-tiba lenyap. “Di sini airnya masih banyak, di sini hilang. Fenomena apakah ini?” ujar pengunggah video dalam narasi yang menyertai unggahannya.
Menanggapi kehebohan tersebut, Badan Geologi Kementerian ESDM melalui akun Instagram resminya (@badan.geologi) memberikan penjelasan ilmiah. Menurut analisis Badan Geologi, hilangnya air sungai tersebut merupakan fenomena alam yang lazim terjadi di kawasan yang memiliki sebaran batu gamping atau batu kapur.
“Batu gamping pejal biasanya padat, keras, dan masif, namun pada beberapa tempat masih menunjukkan adanya rongga-rongga. Pada rongga-rongga ini bisa menjadi tempat masuknya air sungai (permukaan) ke dalam batu gamping,” jelas Badan Geologi dalam unggahannya, seraya menenangkan warga agar tidak perlu khawatir dengan fenomena alamiah ini.
Secara geologis, lokasi kejadian yang terekam dalam video viral tersebut termasuk ke dalam formasi kuantan, yang merupakan anggota dari formasi batu gamping, jika merujuk pada peta geologi skala 1:50.000. Staf Dinas ESDM Sumbar, Dian Hardiansyah, mengonfirmasi bahwa lokasi tersebut berada pada koordinat 0°25’29.0″ LS dan 100°22’42.5″ BT.
Dian Hardiansyah menambahkan bahwa fenomena air yang ‘menghilang’ ini sudah berlangsung cukup lama. Ia menegaskan bahwa air dari sungai tersebut tidak benar-benar hilang, melainkan mengalir melalui jalur sungai bawah tanah dan kemudian muncul kembali ke permukaan di bagian hilir, tepatnya mengarah ke lokasi Lubuak Mato Kuciang.






