Olahraga

Felisha Alberta: “Konsistensi di Momen Krusial Jadi Fokus Evaluasi Utama” Jafar/Felisha

Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathanie Pasaribu, menyoroti konsistensi sebagai pekerjaan rumah terbesar mereka menjelang musim baru 2026. Hal ini terungkap setelah kiprah mereka di turnamen penutup tahun, BWF World Tour Finals 2025, yang berakhir di babak penyisihan grup.

Dalam turnamen bergengsi tersebut, Jafar/Felisha mencatatkan satu kemenangan dan dua kekalahan. Mereka takluk dari pasangan peringkat satu dunia asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, serta juara dunia asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Satu-satunya kemenangan berhasil mereka raih saat menghadapi pasangan suami-istri asal Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Laporan Kompas pada Jumat (26/12) menyoroti bahwa setelah merasakan atmosfer BWF World Tour di berbagai level sepanjang tahun ini, Jafar/Felisha kini harus memperkuat semua aspek kemampuan untuk menembus jajaran elite dunia. “Faktor itu menjadi kesulitan mereka sepanjang 2025. Jafar/Felisha belum bisa mengalahkan empat pasangan terbaik dunia asal China, Thailand, dan Malaysia, karena belum bisa tampil konsisten selama pertandingan,” demikian dituliskan media harian tersebut.

Felisha Alberta sendiri mengakui bahwa konsistensi menjadi evaluasi terbesar bagi mereka. Sepanjang musim 2025, mereka hanya berhasil meraih satu gelar juara, yakni di Taiwan Open World Tour Super 300.

“Evaluasi terbesar menurut saya adalah konsistensi, terutama saat menghadapi pasangan-pasangan top four. Dari segi permainan, sebenarnya kami bisa mengimbangi, tetapi di poin-poin akhir sering kali konsistensinya menurun sehingga lawan bisa langsung menjauh,” papar Felisha melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI pada Jumat (19/12).

Ia menambahkan, “Jadi, bagi saya, konsistensi di momen-momen krusial itu yang harus jadi fokus evaluasi utama.”

Dengan hasil dua kekalahan dan satu kemenangan di babak penyisihan grup, Jafar/Felisha harus mengakhiri perjalanan mereka di BWF World Tour Finals 2025 di posisi ketiga. Meski demikian, mereka berhak membawa pulang hadiah senilai 500 juta rupiah.

Jafar Hidayatullah mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan debut di turnamen tersebut. “Saya cukup senang bisa tampil di World Tour Finals. Ini debut pertama kami, jadi rasanya sangat senang dan bersyukur bisa merasakannya,” tanggap Jafar.

Mureks