Manajer Newcastle United, Eddie Howe, menegaskan bahwa filosofi “intensitas adalah identitas kami” tetap menjadi inti permainan The Magpies. Pernyataan ini disampaikan Howe menyusul kekalahan tipis 1-0 dari Manchester United pada laga Boxing Day, di mana performa timnya sempat dipertanyakan.
Dalam tiga musim penuh kepemimpinannya, Newcastle United dikenal sebagai tim yang agresif dan tanpa kompromi, kerap menekan lawan habis-habisan hingga menjadi salah satu tim yang paling tidak disukai di Premier League. Namun, identitas tersebut dinilai kurang terlihat saat menghadapi Manchester United di Old Trafford, meskipun mereka mampu menciptakan sejumlah peluang.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Tantangan Jadwal Padat dan Badai Cedera
Menanggapi pertanyaan mengenai hilangnya intensitas, Howe menjelaskan tantangan yang dihadapi timnya. “Memang lebih sulit bagi kami untuk menunjukkan intensitas itu karena kami bermain setiap dua atau tiga hari,” kata Howe dalam konferensi pers jelang laga kontra Burnley.
Meski demikian, ia bersikeras bahwa karakter tim belum pudar. “Saya masih melihatnya, itu masih ada, itu masih bagian dari kami,” ujarnya. Howe bahkan menunjuk performa di babak pertama melawan Chelsea sebagai bukti. “Lihat saja babak pertama melawan Chelsea, itu seintens apa pun yang pernah saya lihat dari tim kami, mungkin sepanjang saya melatih di sini. Kami bermain luar biasa selama 45 menit.”
Howe mengakui adanya inkonsistensi dalam beberapa pertandingan. “Memang ada beberapa laga di mana saya melihat kami tidak berada di level itu. Ada banyak alasan yang bisa menjelaskannya,” ucapnya. Ia juga menilai persepsi seringkali dipengaruhi oleh hasil akhir. “Mudah melihat hasil lalu berpikir ke arah itu. Tapi secara umum, tujuh atau delapan pertandingan terakhir, kecuali laga melawan Sunderland, performa kami jauh lebih baik.”
Transisi Tim dan Absennya Pemimpin
Saat menghadapi Manchester United, Newcastle dihadapkan pada situasi sulit seperti kebobolan lebih dulu, penalti yang tidak diberikan, dan kegagalan mencetak gol penyeimbang. Namun, Howe menepis anggapan timnya kehilangan keyakinan. “Saya tidak berpikir ada kurangnya kepastian,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa tim sedang dalam masa transisi dengan banyak perubahan. “Kami adalah tim yang sedang berada dalam masa transisi. Ada banyak perubahan dari solidnya musim lalu ke musim ini, dengan banyak wajah baru.”
Masalah cedera juga menjadi faktor krusial, terutama di lini belakang. “Kami mengalami banyak cedera di lini belakang dan banyak pemain yang absen. Itu jelas memengaruhi rasa aman dan kekuatan tim,” ujar Howe. “Sebagian kerapuhan defensif bisa dijelaskan dari situ, meski saya tidak menyalahkan itu untuk segalanya.”
Howe juga menyoroti absennya sejumlah pemimpin di lapangan. “Kami punya pemain besar yang akan kembali, karakter besar, para pemimpin yang belum fit dan tersedia seperti Sven Botman, Kieran Trippier, dan Nick Pope,” katanya. “Mereka adalah suara besar di tim dan Anda merindukan kepemimpinan itu.”
Meski tengah diuji, Eddie Howe tetap optimistis terhadap masa depan timnya. “Dalam jangka panjang, saya yakin kami akan baik-baik saja,” ucapnya. “Kami sedang melalui periode ujian, kami harus kuat secara mental dan tetap teguh pada keyakinan kami.”





