Dua tunggal putra terbaik Indonesia, Moh Zaki Ubaidillah dan Alwi Farhan, akan saling berhadapan di partai puncak final bulutangkis perorangan SEA Games 2025. Pertarungan ini sekaligus memastikan terciptanya ‘All Indonesian Final’ yang menjadi kebanggaan bagi tim Merah Putih.
Pelatih tunggal putra Indonesia, Indra Wijaya, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian anak didiknya. Ia menyebut hasil ini sebagai kejutan manis dari para pemain muda.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Indra Wijaya: Kebanggaan All Indonesian Final
“Membawa tunggal putra Indonesia all Indonesian final di SEA Games, perasaan saya pastinya bangga,” kata Indra Wijaya, pelatih tunggal putra, pada Selasa, 23 Desember 2025.
Indra menambahkan, ia memang telah memiliki keyakinan terhadap potensi para pemain mudanya sejak awal. “Dari awal terutama di tunggal putra bawa pemain muda, saya pikir tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak ini bisa buat satu kejutan dan kelihatan di sini. Alwi dan Ubed bisa main begitu bagus sampai sejauh ini mereka bisa sampai final. Pastinya satu kebanggaan untuk saya dan kebanggaan untuk anak-anak.”
Alwi Farhan berhasil melaju ke final setelah menyingkirkan wakil Malaysia, Justin Hoh, melalui pertarungan sengit rubber game. Alwi menang dengan skor 21-10, 15-21, 21-14.
Tidak lama berselang, Moh Zaki Ubaidillah menyusul jejak rekannya, sekaligus mengunci slot ‘All Indonesian Final’. Ubed tampil dominan saat menghadapi unggulan keempat asal Malaysia, Leong Jun Hao, dan menang dua gim langsung 21-18, 21-13.
Sebelum keberangkatan tim ke ajang SEA Games, Indra Wijaya mengaku hanya memberikan satu pesan penting kepada para atletnya.
“Sebelum berangkat saya hanya berpesan, ini saatnya pembuktian. Kembali lagi seperti yang beberapa awal-awal di Piala Sudirman kemarin itu. Buktikan saja sampai sejauh mana kalian latihan ini,” ungkap Indra.
Optimisme pelatih semakin menguat setelah melihat kondisi tim di Thailand, terutama saat sesi beregu. “Setelah sampai di Thailand, saya optimis dengan kondisi anak-anak terutama saat melihat di beregu, kondisinya kami punya tim, kebersamaannya, vibrasi anak-anak waktu ngumpul itu menyenangkan dan relaks tapi saling memotivasi satu sama lain. Vibrasi positifnya sangat terasa.”






