Regional

Dua Pelari Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra 2025, Sempat Alami Kram dan Sesak Napas

Advertisement

Dua peserta ajang lari Siksorogo Lawu Ultra 2025 di Karanganyar, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (7/12/2025) saat mengikuti kategori 15 kilometer. Keduanya, Sigit Poernomo (45) dari Jakarta Pusat dan Pujo Buntoro asal Karanganyar, merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mereka ditemukan tak sadarkan diri di tengah lintasan. Tim medis yang segera memberikan pertolongan tidak dapat menyelamatkan nyawa kedua pelari tersebut. Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, menyatakan bahwa penyelenggara telah mewajibkan setiap peserta menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter sebelum mendaftar.

“Kalau di Siksorogo semua harus ada surat sehatnya,” ujar Tony saat dihubungi, Minggu (7/12/2025) malam. Event lari ini diikuti total 6.000 peserta dari 5 hingga 7 Desember 2025, dengan enam kategori mulai dari 7 km hingga 120 km. Kategori jarak pendek seperti 15 km baru selesai pada hari Minggu.

Alami Kram Hingga Ambruk

Tony Harmoko menceritakan bahwa Sigit Poernomo sempat terlihat dalam kondisi baik sebelum perlombaan dimulai. Ia bahkan sempat saling menyapa dengan Tony yang mengenalnya sebagai pelari jarak jauh yang aktif.

Namun, saat mencapai kilometer 10, Sigit mulai mengalami kram dan membutuhkan pertolongan medis. Setelah kondisinya membaik, ia melanjutkan lari. Insiden tragis terjadi di kilometer 12, sekitar pukul 10.44 WIB di area Bukit Cemoro Mistis, ketika Sigit tiba-tiba ambruk.

Advertisement

“Pas posisi jalan itu langsung ambruk,” kata Tony. Petugas PMI dan marshal segera diterjunkan ke lokasi. Sayangnya, nyawa Sigit tidak dapat diselamatkan. Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi, mengonfirmasi bahwa korban dievakuasi ke RSUD Karanganyar sekitar pukul 14.30 WIB dan dinyatakan meninggal dunia.

Korban Bertambah dalam Hitungan Menit

Sekitar 11 menit setelah Sigit ambruk, Pujo Buntoro dilaporkan mengalami nasib serupa. Ia ditemukan terkapar di Bukit Cemoro Wayang, pada kilometer 8 dari rute yang sama, pukul 10.55 WIB.

Pujo dilaporkan mengalami sesak napas saat berlari dan diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru. Sama seperti Sigit, tim relawan yang tiba di lokasi juga menemukan Pujo sudah meninggal dunia. Ia berhasil dievakuasi ke RSUD Kabupaten Karanganyar sekitar pukul 15.30 WIB untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Advertisement