BANJARMASIN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dipastikan diliburkan selama periode libur sekolah usai ujian semester pertama tahun ini. Kebijakan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ryan Utama, pada Jumat (26/12).
“Selama libur sekolah ini Program MBG libur juga,” ujar Ryan Utama di Banjarmasin.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Namun, Ryan menjelaskan bahwa kebijakan MBG selama masa libur sekolah bersifat fleksibel dan tidak wajib, bergantung pada permintaan dari masing-masing sekolah. Hal ini berdasarkan koordinasi dengan Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Banjarmasin.
Apabila pihak sekolah tetap menginginkan pelayanan MBG, maka distribusi akan tetap dilakukan ke sekolah dan siswa dapat mengambil paket makanan di sana. Sebaliknya, jika sekolah memutuskan untuk tidak ada pelayanan MBG selama libur, maka distribusi tidak akan dilakukan.
“Kalau sekolah memutuskan tidak ada pelayanan MBG di masa libur, maka tidak ada distribusi MBG ke sekolah,” kata Ryan menegaskan.
Hingga saat ini, Dinas Pendidikan Banjarmasin masih menunggu data dari Koordinator BGN Banjarmasin mengenai sekolah mana saja yang memilih untuk tetap menerima penyaluran MBG selama libur sekolah.
Libur sekolah di Kota Banjarmasin sendiri telah dimulai sejak 22 Desember 2025 dan akan berakhir pada 4 Januari 2026. Dalam kesempatan tersebut, Ryan juga mengimbau agar siswa tetap memanfaatkan waktu libur untuk belajar di rumah.
“Kami minta saat libur panjang ini siswa tetap belajar di rumah,” ujarnya.
Program MBG di Kota Banjarmasin telah menjangkau sekitar 65 ribu siswa di puluhan sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Untuk memastikan hak gizi siswa tetap terpenuhi selama libur sekolah, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan dua opsi distribusi yang fleksibel:
- Opsi pertama: Distribusi dalam bentuk paket. Jatah MBG untuk enam hari disalurkan dua kali dalam sepekan. Menu yang diberikan merupakan kombinasi antara makanan siap santap dan makanan kemasan, seperti roti, telur, susu, dan buah.
- Opsi kedua: Siswa diminta datang ke sekolah setiap hari untuk mengambil paket MBG yang telah disiapkan.






