Perjalanan seorang atlet muda menuju kancah internasional seringkali membutuhkan waktu panjang. Namun, tidak demikian halnya bagi Fairus Khalisa Putri. Kiper muda Timnas Wanita Indonesia ini langsung mencuri perhatian setelah debut di turnamen sekelas Piala Asia.
Lahir di Surakarta pada 24 November 2009, Fairus menunjukkan perkembangan pesat dalam karier sepak bolanya. Ia memulai langkahnya di SSB Putri Surakarta pada tahun 2021, sebelum kemudian bergabung dengan SSB Samba Persada Women sejak tahun 2024 hingga saat ini.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Di usianya yang masih belia, Fairus telah enam kali dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Wanita Indonesia kelompok usia muda. Kepercayaan itu berbuah manis, ia langsung dipercaya tampil dalam beberapa turnamen besar.
Debut di Piala Asia Wanita U-17
Fairus mengungkapkan pengalamannya kepada kumparanBOLANITA di Lapangan Kota Barat, Solo, pada Sabtu (1/11/2025). “Aku dipanggil ke timnas udah 6 kali mungkin. Terus ikut turnamennya AFC U-17 kemarin di Bali, AFF U-16 di Solo, dan yang kemarin terakhir AFF U-17 di Myanmar,” ujarnya.
Momen paling berkesan adalah debutnya yang tidak biasa, yakni langsung di Piala Asia Wanita U-17 yang diselenggarakan di Bali pada Mei 2024. Saat itu, Fairus dan rekan-rekan setimnya harus menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Filipina, Korea Selatan, dan Korea Utara.
Meski Garuda Pertiwi Muda harus mengakui keunggulan tim-tim tersebut dan gagal melaju ke semifinal, pengalaman itu menjadi pelajaran berharga bagi Fairus. Ia mengaku merasakan ketegangan luar biasa saat pertama kali tampil di ajang sebesar itu.
“Ya pasti deg-degan sih, Kak. Gara-gara kayak, duh bisa apa nggak, gitu. Walaupun beberapa menit, tapi aku tetap bangga,” tutur Fairus sambil tersenyum. Ia menambahkan, “Sebenernya sih takut, tapi kita harus menyikapi dengan tenang gitu. Biar nggak takut gitu.”
Dari Bek ke Bawah Mistar Gawang
Menariknya, Fairus tidak langsung menempati posisi penjaga gawang sejak awal kariernya. Ia sempat bermain sebagai bek sebelum akhirnya menemukan kenyamanan dan potensi terbaiknya di bawah mistar gawang.
“Aku awalnya sempat posisi bek, baru ke kiper,” ungkap Fairus. Ia menjelaskan alasannya beralih posisi, “Awalnya aku di bek kayak mikir masih kurang berkembang, terus aku cobalah ke kiper, nah (cocoknya) ke situ ternyata.”
Ketika ditanya posisi mana yang paling membuatnya nyaman, Fairus yang kini berusia 16 tahun menjawab tanpa ragu. “Di kiper. Karena ya kayak lebih berkembang, terus banyak peluang juga,” katanya.
Bahkan, sepak bola bukanlah olahraga pertama yang digeluti Fairus. Ia sempat aktif di olahraga voli sebelum akhirnya beralih ke sepak bola.
“Sebenarnya aku tuh dulu bukan langsung ke bola, aku dulu ke voli, terus kurang berjalan dengan baik, disuruh ke bola sampai sekarang,” kenangnya.
Mengidolakan Mala Grohs dari Bayern Muenchen
Di antara banyaknya kiper top dunia, Fairus memiliki satu nama yang menjadi idolanya semenjak ia menjadi penjaga gawang, yaitu Mala Grohs dari Bayern Muenchen.
“Kiper favorit aku ‘Mala’ Grohs dari Bayern Muenchen,” ucap Fairus. Ia mengagumi Grohs karena beberapa alasan. “Karena dia tuh kayak reflect-nya bagus, skill-nya bagus, pokoknya pas permainannya dia bagus,” pungkasnya.






