PT DAMRI melaporkan telah mengoperasikan sebanyak 286 unit bus listrik sepanjang tahun ini. Armada tersebut merupakan bagian dari operasional yang direncanakan sejak 2023 hingga 2025.
Penggunaan bus listrik oleh DAMRI diklaim menjadi kontribusi penting dalam upaya mendukung target nasional Net Zero Emission 2060. Selain itu, langkah ini juga mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Head of Corporate Communication DAMRI, P. Septian Adri S., menekankan bahwa elektrifikasi armada bukan sekadar penggantian mesin menjadi tenaga listrik. “DAMRI ingin memastikan transformasi ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (7/12/2025).
Ia menambahkan, elektrifikasi menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih tenang, ramah lingkungan, dan modern bagi penumpang.
Perkuat Infrastruktur Pengisian Daya
Untuk menjamin operasional yang stabil, DAMRI secara paralel memperkuat infrastruktur pendukung. Fasilitas pengisian daya telah dibangun di Unit Perbengkelan DAMRI.
Selain itu, DAMRI juga menambah fasilitas charging station di Cawang dan Ciputat. Penguatan infrastruktur ini krusial untuk memungkinkan perluasan layanan bus listrik secara bertahap.
Langkah ini juga bertujuan menjaga konsistensi perjalanan bus listrik selama jam operasional penuh.
Layanan Transjakarta dan Rute Prioritas
Bus listrik DAMRI saat ini dioperasikan untuk layanan Transjakarta. Armada ini juga digunakan sebagai kendaraan listrik pada sejumlah rute prioritas lainnya.
Melalui perluasan penggunaan bus listrik dan penguatan ekosistem pendukungnya, DAMRI bertekad menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Langkah ini menjadi bagian dari konsistensi perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat dan memenuhi kebutuhan mobilitas masa kini maupun masa depan.
