Harga sejumlah sayuran dan bumbu di Kota dan Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir, bahkan menembus 50 persen. Situasi ini membuat pedagang kesulitan mendapatkan pasokan dan terpaksa menjual dalam jumlah terbatas.
Pantauan di Pasar Kebonagung Kota Pasuruan menunjukkan lonjakan drastis pada bawang merah, cabai hijau, dan seledri. Harga bawang merah super kini mencapai Rp 80.000 per kilogram, naik dari Rp 40.000. Bawang merah biasa melonjak dari Rp 31.000 menjadi Rp 52.000 per kilogram. Cabai hijau menyusul dengan kenaikan dari Rp 30.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram, sementara seledri meroket dari Rp 12.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram.
“Naiknya harga itu, terjadi dslam kurun waktu seminggu. Entah kenapa koq naiknya cepat,” ujar Suprihatin, salah satu pedagang di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, Senin (8/12/2025).
Selain itu, cabai rawit merah juga mengalami kenaikan tajam dari Rp 40.000 menjadi Rp 80.000 per kilogram. Cabai besar naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram. Komoditas lain yang dilaporkan stabil adalah bawang putih, yang masih dijual di harga Rp 31.000 per kilogram.
Kondisi ini memaksa para pedagang untuk berhati-hati dalam melakukan pembelian stok. Kekhawatiran akan kerugian akibat penurunan harga mendadak membuat mereka enggan menimbun barang.
“Ya jual barang sedikit saja, kalau kulakan banyak nanti malah kajogan rego (harga turun) pak,” tutur salah seorang pedagang.
Dampak kenaikan harga juga dirasakan oleh pembeli. Siti Sumuati, seorang penjual warung nasi, mengaku terpaksa berhemat saat berbelanja kebutuhan dapur. Meskipun demikian, ia belum menaikkan harga jual makanannya.
“Ya belanja secukupnya saja. Kan masih ada sisa stok lama untuk bawang atau cabai,” ungkap Siti.
Penyebab Kenaikan Komoditas Pangan
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pasuruan, Rizki Pramita, menjelaskan bahwa lonjakan harga komoditas pangan, khususnya sayuran, disebabkan oleh gagal panen di berbagai daerah imbas cuaca ekstrem. Proses distribusi yang terganggu turut memperparah situasi.
“Seperti daerah Malang, Lumajang serta di Wilayah Pasuruan Selatan sering dilanda cuaca ekstrem. Jadi ada sebagian sayur yang gagal panen,” jelas Rizki.
Di sisi lain, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga. Bawang daun, bawang pre, dan tomat tidak terdampak kenaikan. Bahkan, harga tomat buah turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 18.000 per kilogram, dan tomat biasa dari Rp 16.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram.






