Pelatih Persita Tangerang, Carlos Pena, melayangkan pujian tinggi kepada skuadnya setelah berhasil mencatat kemenangan penting atas Arema FC. Bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Selasa (30/12), Pendekar Cisadane sukses membawa pulang tiga poin berkat kemenangan tipis 1-0 dalam lanjutan Super League 2025/2026. Hasil ini sekaligus mengantar Persita menembus jajaran lima besar klasemen sementara.
Kemenangan Dramatis di Tengah Badai Cedera dan Kartu Merah
Kemenangan Persita terasa lebih dramatis mengingat mereka harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain sejak babak kedua. Meskipun demikian, tim tamu tetap mampu meredam tekanan tuan rumah dan memastikan kemenangan melalui gol tunggal yang dicetak oleh Aleksa Andrejic. Tambahan tiga poin ini krusial, mengangkat Persita ke posisi kelima dengan perolehan 25 poin.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Pena mengungkapkan bahwa timnya datang ke Malang dengan kondisi skuad yang tidak ideal. Gelandang andalan Pablo Ganet absen karena membela negaranya di Piala Afrika, sementara kapten tim Muhammad Toha menepi akibat akumulasi kartu kuning. Situasi semakin rumit ketika bek sayap Mario Jardel mengalami cedera di menit-menit awal pertandingan dan terpaksa ditarik keluar.
“Ini adalah poin yang sangat berharga bagi kami karena pertandingan ini sangat sulit. Kami datang ke sini tanpa Pablo (Ganet), sebagai contoh, dan juga tanpa Muhammad Toha,” ujar Carlos Pena.
“Pada menit ketiga Mario Jardel mengalami cedera sehingga kami harus melakukan pergantian. Lalu di babak kedua kami mendapatkan kartu merah. Ada banyak faktor yang harus kami hadapi dalam pertandingan ini,” tambahnya, menjelaskan rentetan tantangan yang dihadapi timnya.
Mental Baja Pendekar Cisadane
Menurut pelatih asal Spanyol tersebut, kemenangan ini layak dirayakan karena lahir dari kerja keras dan ketangguhan mental para pemain. Ia mengaku bangga dengan respons timnya yang tetap percaya diri hingga peluit akhir dibunyikan, meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
“Saya sangat senang dan bangga dengan para pemain karena mereka bekerja keras dan tetap percaya sampai akhir laga untuk meraih tiga poin yang sangat penting,” katanya.
Pena juga menyoroti bagaimana Persita tetap mampu menekan dan memanfaatkan celah lawan meski bermain dengan 10 orang. Ia melihat adanya ruang kosong di lini pertahanan Arema FC yang bisa dimaksimalkan.
“Perbedaannya adalah kami bermain dengan 10 pemain dan Arema FC mengambil banyak risiko dengan menempatkan banyak pemain di lini depan,” ujar Pena.
“Kami melakukan tiga pergantian terakhir untuk memaksimalkan ruang kosong tersebut. Di situ kami memasukkan Dejan dan Aleksa. Dengan kualitas Dejan, Aleksa, dan Rayco, kami akhirnya bisa mencetak gol,” imbuhnya, menjelaskan strategi pergantian pemain yang berbuah manis.
Kemenangan ini menjadi bukti nyata ketangguhan Persita di tengah berbagai kendala, sekaligus menegaskan ambisi mereka di papan atas Super League 2025/2026.






