Tren

Bupati Mimika Resmikan SPBU Kompak di Kokonao, Pastikan Warga Pesisir Tak Lagi Kesulitan BBM

Pemerintah Kabupaten Mimika bersama PT Pertamina (Persero) secara resmi mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak 86.999.04 di wilayah pesisir Kokonao, Ibu Kota Distrik Mimika Barat. Fasilitas ini hadir untuk melayani kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat setempat yang selama ini kesulitan akses.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyatakan bahwa kehadiran SPBU di Kampung Atapo, Mimika Barat, merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam mempermudah akses energi bagi masyarakat pesisir. “Sekarang ini masyarakat di wilayah pesisir bagian barat Mimika tidak lagi harus pergi beli BBM ke Timika. Orang dari Mimika Barat, Mimika Tengah bisa langsung datang membeli BBM di Kokonao,” ujar John di Timika, Papua Tengah, Selasa (30/12/2025).

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Peresmian SPBU Kompak 86.999.04 Kokonao dilakukan oleh Bupati Johannes Rettob didampingi Wakil Bupati Emanuel Kemong pada Senin (29/12/2025). Acara tersebut ditandai dengan pengoperasian perdana dan peninjauan langsung sarana serta prasarana SPBU.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika, Nitha Bala, menjelaskan bahwa pembangunan SPBU ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Mimika, Pertamina, dan pihak pengelola setempat. Pembangunan telah memperhatikan aspek keselamatan dan kelayakan operasional sesuai ketentuan yang berlaku. SPBU Kokonao sendiri dibangun secara bertahap sejak 1 Juni 2023 dan rampung pada April 2025.

Pemerintah Kabupaten Mimika juga berencana untuk membangun beberapa SPBU lain di sejumlah titik, termasuk di Distrik Iwaka, guna memperluas jangkauan layanan BBM.

Sales Branch Manager Rayon II Papua Tengah Pertamina, Junaedi Kala, menambahkan bahwa SPBU Kompak Kokonao akan menjadi akses resmi BBM bagi masyarakat, khususnya para nelayan yang menjadi mayoritas profesi di wilayah tersebut. SPBU ini dilengkapi dengan dua tangki upper ground berkapasitas masing-masing 5.000 liter, menyediakan jenis BBM Pertamax dan Dexlite.

Pasokan BBM subsidi, yaitu Pertalite dan Bio Solar, direncanakan akan menyusul pada Januari 2026 setelah penetapan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). “Kami akan droping Pertalite dan Bio Solar ketika sudah ditetapkan oleh BPH Migas di bulan Januari nanti agar masyarakat Kokonao bisa merasakan BBM satu harga seluruh Indonesia yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan Bio Solar Rp6.800 per liter,” tutur Junaedi.

Mureks