Teknologi

Betlehem Kembali Bersuka Cita Rayakan Natal Setelah Dua Tahun Konflik, Netizen Dunia Terharu

Advertisement

Kota Betlehem, Palestina, kembali diselimuti suka cita Natal setelah lebih dari dua tahun didera konflik di Gaza. Momen langka perayaan ini, yang disaksikan ratusan jemaat dalam misa gereja di kota kelahiran Yesus, memicu gelombang haru dari netizen di seluruh dunia.

Pada Rabu (24/12) pukul 23.15 waktu setempat, suasana khidmat menyelimuti gereja. Denting musik organ mengiringi prosesi puluhan pendeta yang masuk, diikuti oleh Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, yang kemudian memberkati kerumunan jemaat. Banyak di antara mereka berdiri atau duduk di lantai, mengikuti misa tradisional dalam menyambut Hari Natal.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Reaksi Haru Netizen Global

Perayaan Natal di Betlehem ini segera menarik perhatian global. Berbagai ucapan selamat Natal dan doa perdamaian membanjiri media sosial dari netizen di seluruh dunia, menunjukkan solidaritas mereka terhadap umat Kristiani di Palestina.

  • ReimannTan98261 menulis, “Selamat Natal untuk semua orang di Palestina..Semoga kalian mendapatkan kedamaian hari ini πŸ’“.”
  • Akun Micah Clark menyampaikan, “Merry Christmas. Free Free Palestine.”
  • Senada, 3bw6d menambahkan, “Happy Christmas, Happy New Year. Free Palestine.”
  • Bupe Lukundo Ngoy mengungkapkan harapannya, “Semoga kalian semua di Palestina menemukan ketenangan di saat ini. Ini bukan saat sukacita. Ini adalah saat untuk merenung. Pikiran yang baik. Semoga semua orang di #Palestina mendapatkan #Natal yang damai πŸ™πŸΌπŸ’«βœ¨πŸŽ„.”
  • Sementara itu, Jivounshe menegaskan, “Selamat natal, Palestina akan merdeka.”

Seruan Perdamaian dari Kardinal Pizzaballa

Dalam khotbahnya, Kardinal Pizzaballa menyerukan pesan perdamaian, harapan, dan kelahiran kembali. Ia menekankan bahwa kelahiran Yesus tetap relevan di tengah gejolak zaman modern yang penuh tantangan.

Advertisement

Pizzaballa juga berbagi pengalamannya saat mengunjungi Gaza yang dilanda perang pada akhir pekan sebelumnya. Meskipun gencatan senjata telah terjadi, ia menyebut bahwa penderitaan masih sangat terasa di sana.

“Luka-lukanya dalam, namun saya harus mengatakan, di sini juga, di sana juga, seruan Natal mereka bergema,” ujar Pizzaballa, menggambarkan keteguhan semangat warga.

Ia menambahkan, “Ketika saya bertemu mereka, saya terkesan oleh kekuatan dan keinginan mereka untuk memulai kembali.” Pernyataan ini menyoroti resiliensi masyarakat Gaza di tengah kondisi sulit.

Advertisement
Mureks