Berita

Bencana Agam: Korban Meninggal Capai 192 Jiwa, 72 Lainnya Masih Hilang

Advertisement

Agam, Sumatera Barat – Jumlah korban meninggal dunia akibat serangkaian bencana alam yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus bertambah. Hingga Kamis (11/12/2025) pukul 20.00 WIB, tercatat 192 orang meninggal dunia, sementara 72 lainnya masih dalam status hilang.

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, mengonfirmasi adanya penambahan dua korban jiwa yang ditemukan pada Rabu (11/12). “Sebelumnya hanya 190 orang,” ujar Rahmat dilansir Antara di Lubuk Basung, Kamis (11/12/2025).

Rincian Korban Meninggal dan Hilang

Korban meninggal dunia tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Palembayan mencatat jumlah tertinggi dengan 142 orang, disusul Malalak (14 orang), Tanjung Raya (10 orang), Matur (1 orang), dan Palupuh (1 orang).

Sementara itu, 72 orang dilaporkan hilang. Rinciannya adalah 66 orang di Kecamatan Palembayan, tiga orang di Malalak, dua orang di Tanjung Raya, dan satu orang di Lubuk Basung.

Advertisement

“Sebanyak 23 korban meninggal dunia belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian,” tambah Rahmat.

Dampak Lain Bencana

Selain korban jiwa, bencana yang meliputi banjir bandang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung ini juga menimbulkan dampak kerusakan yang masif.

  • Korban Dirawat dan Terdampak: 9 orang masih menjalani perawatan intensif, sementara 160 orang terdampak atau terisolasi.
  • Pengungsi: Sebanyak 4.298 orang terpaksa mengungsi, dengan konsentrasi terbesar di Kecamatan Tanjung Raya (2.866 orang), diikuti Palembayan (903 orang), Palupuh (128 orang), Ampek Koto (49 orang), dan Matur (350 orang).
  • Kerusakan Infrastruktur: 493 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 359 unit rusak sedang, dan 600 unit rusak berat. Fasilitas publik seperti tempat ibadah (11 unit), jembatan (67 titik), dan jalan (49 titik) juga mengalami kerusakan.
  • Fasilitas Pendidikan dan Pertanian: 106 unit fasilitas pendidikan rusak, 125 unit irigasi, dan 16 unit bendungan. Sektor pertanian terdampak parah dengan 5.025 ekor ternak mati dan lahan seluas 1.813,70 hektare rusak.

Rahmat memperkirakan total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 682,35 miliar.

Advertisement