Perbedaan harga jual kendaraan antara Papua dan Jakarta mencapai puluhan juta rupiah. Faktor utama yang memengaruhi adalah tingginya biaya logistik akibat jarak tempuh ribuan kilometer yang memisahkan kedua wilayah.
Hal ini tercermin dari penetapan harga jual mobil oleh DFSK, yang baru saja meresmikan dealer pertamanya di Papua. Menurut Cing Hok Rifin, Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, selisih harga bisa mencapai Rp 25 juta hingga Rp 30 juta dibandingkan Harga On The Road (OTR) Jakarta.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
“Pasti ada ongkos kirim, asuransi, kapal juga menunggu jadwal, kan enggak tiap hari ada. Mungkin selisihnya Rp 25 juta sampai Rp 30 juta dari OTR Jakarta,” ujar Cing Hok Rifin di Manokwari, Sabtu (6/12/2025).
Sebagai ilustrasi, DFSK Super Cab, sebuah pikap bermesin 1.500 cc, di Jakarta dibanderol sekitar Rp 150 jutaan. Namun, di Papua, harganya melonjak menjadi sekitar Rp 180 jutaan.
“Itu sudah paling murah di antara semua di segmennya. Beberapa lebih mahal karena tidak ada diler resmi, mungkin di atas Rp 200 juta mereka,” jelas Cing Hok Rifin yang akrab disapa Ahok.
Keterbatasan jumlah dealer resmi di Papua dan Papua Barat turut menjadi faktor. DFSK tercatat sebagai dealer resmi pertama di Manokwari. Kendaraan lain yang tidak dijual melalui dealer resmi seringkali didatangkan melalui perantara, yang berdampak pada peningkatan harga jual akhir.






