Seniman jalanan anonim Banksy kembali menarik perhatian publik global setelah mengonfirmasi bahwa ia adalah pembuat mural terbaru yang menampilkan dua anak menatap langit di London. Karya seni yang memukau ini, yang telah memicu perbincangan luas, diyakini membawa pesan mendalam mengenai isu tunawisma anak di tengah perayaan Natal.
Mural tersebut pertama kali dilaporkan muncul di atas deretan garasi di Queen’s Mews, kawasan Bayswater, London barat, tepatnya di Tottenham Court Road, pada Senin (22/12/2025). Banksy kemudian mengonfirmasi kepemilikannya atas karya tersebut dengan mengunggah foto mural itu ke akun Instagram pribadinya pada Senin sore, yang sontak menjadi viral dan menarik perhatian penggemar seni jalanan di seluruh dunia.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Mural Kedua dan Spekulasi Pesan Sosial
Tidak hanya di Bayswater, sebuah mural kedua dengan gambar identik juga terlihat di luar menara Centre Point, pusat kota London, pada Jumat lalu. Namun, hingga Rabu (24/12/2025), perwakilan Banksy belum memberikan konfirmasi apakah karya di Centre Point juga merupakan hasil karyanya.
Kemunculan mural ini, terutama di lokasi Centre Point, memicu berbagai interpretasi. Seniman Daniel Lloyd-Morgan, saat berbicara kepada BBC, menyatakan keyakinannya bahwa pemilihan lokasi Centre Point bertujuan untuk menyampaikan pesan kuat tentang tunawisma anak. “Ada banyak anak yang tidak menikmati Natal,” ujarnya.
Lloyd-Morgan menambahkan bahwa banyak orang yang melintas di area tersebut justru mengabaikan mural itu. Menurutnya, hal ini mencerminkan bagaimana masyarakat sering melewati para tunawisma tanpa benar-benar melihat keberadaan mereka. Ia menggambarkan posisi anak-anak dalam mural seolah sedang mengamati bintang, sebuah gestur menunjuk ke atas yang dinilainya seperti melihat bintang utara, simbol harapan di tengah situasi sulit.
Centre Point: Simbol Krisis Tunawisma
Menara Centre Point sendiri memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan krisis tunawisma di London. Gedung yang selesai dibangun pada tahun 1966 itu pernah dibiarkan kosong selama lebih dari satu dekade, meskipun krisis perumahan melanda kota. Kini, bangunan tersebut telah berubah menjadi apartemen bernilai jutaan poundsterling dan bahkan menginspirasi nama badan amal tunawisma terkemuka, Centrepoint.
Ahli Banksy, Jason Tomkins, turut menilai mural tersebut sebagai “pernyataan yang jelas tentang tunawisma”. Tomkins juga meyakini bahwa karya itu menampilkan anak kecil yang sama seperti dalam mural Banksy di Port Talbot pada tahun 2018, sebuah detail yang menurutnya cukup tidak biasa bagi sang seniman.






