Regional

Banjir Rob Terjang Mempawah, Warga Diah: Baru Kali Ini Air Masuk Rumah

Advertisement

Hampir satu dekade menempati rumah di Desa Penibung, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Diah Agus Rini menghadapi fenomena tak terduga. Banjir rob menerjang kediamannya untuk pertama kali dalam sembilan tahun terakhir. Air mulai menggenangi halaman sejak Senin (8/12/2025) dini hari, perlahan merambat ke kolong rumah hingga menyentuh lantai ruang tamu.

“Dari awal tinggal di sini tahun 2016, baru kali ini air naik sampai masuk rumah. Biasanya cuma sampai halaman saja,” tutur Diah kepada Kompas.com, seraya memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi. Pengalaman pertama ini datang bersamaan dengan angin kencang dan gelombang laut yang tidak biasa, membuat warga yang bergantung pada pasang surut pesisir dilanda kepanikan.

Diah menggambarkan kenaikan air yang sangat cepat. Dari yang tadinya aman saat subuh, dalam setengah jam ketinggian air sudah mencapai mata kaki. “Kami semua panik karena ini pertama kali terjadi,” ungkapnya.

Meskipun kerugian materiil tidak besar, Diah harus segera menyelamatkan peralatan rumah tangga. Kekhawatiran terbesarnya tertuju pada kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. “Yang paling saya takutkan itu anak-anak. Kalau air sering naik begini, mereka susah keluar pergi sekolah, belum lagi kotor dan bisa bawa penyakit,” tambahnya.

Ia menyebutkan bahwa gelombang pasang memang meningkat dalam sepekan terakhir, seiring cuaca ekstrem di pesisir Mempawah. Beberapa rumah yang posisinya lebih rendah dari kediamannya bahkan lebih dulu terendam. Diah berharap kondisi ini segera surut dan tidak terulang. “Semoga cepat surut dan tidak terulang. Baru tahun ini kami merasakan betul-betul banjir rob sampai masuk rumah,” ujar Diah.

Advertisement

Pemerintah desa telah meminta warga untuk tetap waspada, sembari melakukan pendataan dan memantau kondisi pasang harian. Masyarakat setempat mulai menyiapkan langkah darurat, termasuk meninggikan barang berharga dan memastikan akses keluar rumah tetap aman.

Pontianak Siaga Banjir Rob

Kondisi serupa juga terjadi di Pontianak. Pemerintah Kota Pontianak telah menetapkan status Siaga 1 banjir rob. Kenaikan air yang merendam kawasan pesisir Sungai Kapuas dan Sungai Landak dipicu oleh angin laut kencang yang menahan aliran sungai. Beberapa titik terdampak, termasuk kawasan Yuka dan gang-gang di Sungai Jawi Dalam, dilaporkan tergenang air setinggi 60 hingga 80 sentimeter.

Pemkot telah mengaktifkan posko bencana dan menyiagakan petugas untuk kemungkinan evakuasi. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengimbau warga untuk tetap waspada karena puncak pasang diperkirakan terjadi keesokan harinya.

Di Kabupaten Kubu Raya, empat desa di Kecamatan Teluk Pakedai, yaitu Sungai Nibung, Kuala Karang, Selat Remis, dan Sungai Nipah, juga terendam banjir rob setinggi 20 hingga 70 sentimeter. Kombinasi pasang laut, hujan, dan dampak badai siklon menyebabkan genangan ini. Akses jalan sempat terputus dan beberapa bangunan, termasuk SDN 12 Kuala Karang, mengalami kerusakan. Aparat kepolisian dan Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk memantau situasi dan mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Advertisement