Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra tidak menghentikan roda kompetisi sepak bola nasional. Operator I.League memastikan jadwal pertandingan klub-klub asal Sumatra di Super League dan Championship musim 2025/2026 tetap berjalan sesuai kalender yang telah ditetapkan.
Keputusan ini berlaku untuk tim-tim seperti Semen Padang, PSMS Medan, hingga Persiraja Banda Aceh. I.League berargumen bahwa perubahan jadwal akan sulit dilakukan mengingat kompetisi sudah berjalan dan tersinkronisasi dengan kalender nasional.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Kebijakan ini sempat menuai kritik, salah satunya dari Semen Padang. Klub berjuluk Kabau Sirah itu sempat mengajukan permintaan perubahan status laga kandang melawan Persija Jakarta. Namun, pertandingan pekan ke-14 Super League 2025/26 tersebut tetap akan digelar di GOR Haji Agus Salim, Padang, pada Senin, 22 Desember 2025.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Kompetisi I.League, Asep Saputra, menyatakan, “Kompetisi kita sejauh ini berjalan. Sisi positifnya, apa yang sudah kita jadwalkan dan sinkronkan dalam kalender pertandingan bisa berjalan dengan baik.” Pernyataan ini disampaikan Asep kepada wartawan pada Sabtu, 20 Desember.
Asep menegaskan, I.League tidak tinggal diam dan terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan berbagai pihak terkait. “Beberapa tempat tentu kami inventarisir. Ada komunikasi dengan PSSI dan juga panpel (panitia pelaksana),” imbuhnya.
Di ajang Championship, PSMS Medan masih akan melakoni dua laga tandang sebelum menjamu Adhyaksa FC pada 11 Januari 2026. Sementara itu, Persiraja Banda Aceh juga dijadwalkan memainkan dua laga tandang sebelum menjamu Persikad Depok pada tanggal yang sama.
Meski jadwal kompetisi tidak berubah, I.League menunjukkan kepeduliannya terhadap korban banjir bandang di Sumatra. Bersama Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), operator kompetisi akan menggelar laga amal untuk menggalang bantuan.
Asep Saputra menambahkan, “Saya pikir dalam implementasinya, kami juga memiliki banyak klub di Sumatra yang terdampak. Bahkan ke depan bisa saja tidak hanya di Sumatra. Saat memang dibutuhkan, kita sebagai football family tentu juga bicara soal kemanusiaan, bukan hanya sepakbola.”






