Regional

Alat Berat di Bromo Bikin Resah, Kades Ngadisari Protes Kurangnya Sosialisasi

Advertisement

Keberadaan alat berat di kawasan lautan pasir Gunung Bromo, Jawa Timur, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat. Kepala Desa Ngadisari, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryono, menyuarakan keberatannya atas proyek yang berjalan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Sunaryono mengaku kaget dan mempertanyakan masuknya alat berat ke area yang dianggap sakral oleh masyarakat adat Tengger. “Artinya, tidak adanya pemberitahuan sama dengan tidak menghormati adat dan budaya Tengger. Apalagi kawasan ini sangat sakral,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/12/2025).

Ia menambahkan bahwa dirinya sempat mencoba mengklarifikasi kepada pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) saat alat berat pertama kali masuk, namun tidak mendapatkan jawaban. Pemberitahuan resmi baru diterima dua hari kemudian, menginformasikan proyek pembangunan Jalur Lingkar Kaldera Tengger dan rest area SPAM air bersih yang dikerjakan Pemprov Jawa Timur.

Hingga kini, alat berat tersebut masih berada di lokasi. Sunaryono menyatakan tidak mengetahui detail kegiatan seperti nama proyek atau pagu anggaran karena minimnya papan informasi di area pembangunan. “Yang kami tahu ada alat berat untuk penggalian pipaisasi res area,” jelasnya.

Sunaryono berharap agar ke depannya, setiap kegiatan di kawasan Bromo, khususnya yang berkaitan dengan adat dan budaya, perlu disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman dan kegaduhan yang berpotensi muncul di media sosial.

Advertisement

Ia juga meminta agar proyek pembangunan rest area dan pemipaan air bersih tersebut dapat diselesaikan paling lambat 18 Desember 2025. Tanggal tersebut bertepatan dengan dimulainya ritual puasa mutih masyarakat Tengger yang akan berlangsung selama sebulan penuh.

Menanggapi hal tersebut, Kabag Tata Usaha TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa alat berat tersebut memang digunakan untuk pembangunan sarana prasarana saluran air bersih. Fasilitas ini diharapkan dapat menunjang jalur lingkar kaldera Tengger dan menyediakan air bersih serta toilet gratis bagi pengunjung di rest area.

Pembangunan ini, lanjut Septi, merupakan dukungan dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Ia mengklaim kegiatan ini telah disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait pada 10 November 2025 di Resto Bawangan dan 21 November 2025 di Artotel Hotel Bromo. Bahkan, Paruman Dukun juga telah memberikan persetujuannya.

“Proyek pembangunan ini sendiri dimulai sejak 24 November 2024, diawali dengan ritual adat yang dipimpin oleh Romo Tomo,” pungkas Septi.

Advertisement