Otomotif

Airlangga Hartarto: “Makin Banyak Mobil Murah, Jakarta Makin Macet,” Soroti Kendaraan Rp 150 Juta

Advertisement

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti fenomena mobil berharga sekitar Rp 150 juta yang dinilai berpotensi memperparah kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Pernyataan ini disampaikan Airlangga di tengah semakin banyaknya pilihan kendaraan, termasuk mobil listrik, yang harganya kian terjangkau berkat berbagai insentif pemerintah.

Peringatan Menko Airlangga soal Mobil Murah

Airlangga Hartarto secara tegas memperingatkan dampak dari peningkatan jumlah mobil murah di jalanan. Menurutnya, inovasi dan perbaikan kebijakan telah memungkinkan harga mobil menjadi sangat terjangkau, namun hal ini juga membawa konsekuensi.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Dengan inovasi dan perbaikan kebijakan yang dilakukan oleh Indonesia maka mobil sekarang harganya Rp 150 juta, ini sesuatu hal yang luar biasa. Hanya saya memberi warning makin banyak mobil murah, makin macet di Jakarta,” tutur Airlangga, seperti dikutip dari detikFinance pada Jumat, 19 Desember 2025.

Daftar Mobil Harga Rp 150 Juta: Dominasi LCGC

Ketika berbicara mengenai mobil dengan kisaran harga Rp 150 juta, pilihan yang mendominasi saat ini justru bukan berasal dari segmen mobil listrik, melainkan kategori Low Cost Green Car (LCGC). Berikut adalah beberapa model mobil yang harganya berada di rentang tersebut:

Advertisement

Model MobilHarga (Juta Rupiah)
Ayla 1.0 M MT138,5
Ayla 1.0 X MT151,4
Sigra 1.0 D MT141,5
Sigra 1.0 M MT152,1
Sigra 1.2 X MT159,8
Wuling Formo155

Daftar di atas menunjukkan bahwa segmen LCGC menjadi penyumbang utama mobil-mobil dengan harga di bawah atau sekitar Rp 150 juta. Sementara itu, mobil listrik termurah seperti Wuling Air ev baru dibanderol mulai Rp 184 juta setelah insentif, dan BYD Atto 1 mulai Rp 199 juta.

Mobil Listrik dan Keuntungan Bebas Ganjil Genap

Meskipun memiliki harga di atas Rp 150 juta, mobil-mobil listrik tetap diminati di Jakarta. Salah satu faktor pendorongnya adalah insentif nonfiskal berupa pembebasan dari aturan ganjil genap. Keuntungan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemilik mobil listrik di Ibu Kota, sehingga tidak mengherankan jika semakin banyak mobil listrik murah yang lalu-lalang di jalanan Jakarta.

Advertisement
Mureks