Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemerintah tidak akan memperpanjang insentif kendaraan listrik pada tahun 2026. Kebijakan ini diambil untuk mengalihkan fokus dan anggaran guna pengembangan industri mobil nasional.
Airlangga menjelaskan, langkah tersebut bertujuan menghidupkan kembali industri otomotif dalam negeri. Sebelumnya, pemberian insentif bagi produsen mobil listrik memiliki tujuan jelas sebagai pancingan agar pabrikan bersedia berinvestasi di Indonesia.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Selain itu, Airlangga membocorkan bahwa tidak diperpanjangnya insentif kendaraan listrik pada 2026 karena pemerintah kini tengah serius melahirkan mobil nasional. “Anggaran insentif mobil listrik mau dialihkan ke mana? Anggarannya tentu kita punya perencanaan mobil nasional, sehingga kita bisa belajar sebetulnya dari VinFast,” kata Airlangga saat ditemui pada peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, Selasa (16/12/2025). Ia menambahkan, “Sedang dalam proses.”
Upaya pengembangan mobil nasional ini sejalan dengan langkah PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang telah memperkenalkan konsep mobil listrik rancangan talenta bangsa di ajang GIIAS 2025 pada Jumat (25/7/2025).
Airlangga juga menegaskan, bagi pabrikan otomotif yang telah menikmati insentif kendaraan listrik dari pemerintah, kini saatnya mereka menepati janji untuk membangun pabrik di Indonesia. “Pemerintah sudah memberikan berbagai insentif, jadi mereka tinggal buat,” ujarnya. Ia melanjutkan, “Existing, dan VinFast bisa melakukan kedua-duanya. Jadi yang lain, yang belum punya pabrik tapi menikmati insentif harus ikut seperti VinFast ini.”






