Regional

45 Desa Tapanuli Terisolasi Pascabanjir dan Longsor, Bantuan Dikirim Lewat Udara dan Darat

Advertisement

Banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara menyisakan dampak serius. Hingga kini, tercatat 45 desa dan kelurahan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah masih terisolasi. Upaya pengiriman bantuan logistik terus dilakukan, baik melalui jalur udara maupun dengan menempuh medan darat secara berjalan kaki.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara merinci bahwa desa-desa yang terisolasi tersebar di dua kabupaten. Tapanuli Utara memiliki dua kecamatan terdampak, sementara Tapanuli Tengah mencakup sebelas kecamatan.

Daftar Desa yang Terisolasi

Di Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Adian Koting melaporkan empat desa terisolasi: Desa Pagaran Lambung I, Desa Pagaran Lambung II, Desa Pagaran Lambung III, dan Desa Pagaran Lambung IV. Sementara itu, Kecamatan Parmonangan mencakup empat desa: Desa Batu Arimo, Desa Pertengahan, Desa Manalu Purba, dan Desa Purba Dolok.

Wilayah Tapanuli Tengah juga terdampak parah. Kecamatan Sosor Godang memiliki satu desa terisolasi, yaitu Huta Tombak. Kecamatan Sorkam melaporkan dua desa: Desa Teluk Robam dan Desa Bottot. Di Kecamatan Kolang, ada empat desa yang terisolasi: Desa Simarpinggan, Desa Hudopa Nauli, Desa Sipakpahi Aek Lobo, dan Desa Pargaringan.

Kecamatan Sitahuis mencatat delapan desa terisolasi, termasuk Kelurahan Nauli, Desa Rampa (dua kali disebut dalam data asli), Desa Simaninggir, Desa Naga Timbul, Desa Bonan Dolok, Desa Lapan Lombu, dan Desa Mardame. Kecamatan Lumut memiliki tiga desa terdampak: Desa Sialogo, Desa Lumut Nauli, dan Desa Aek Gambir.

Selanjutnya, Kecamatan Badiri melaporkan dua desa terisolasi: Desa Sitardas dan Desa Lubuk Angkolu. Kecamatan Tukka terdampak tujuh desa: Desa Aek Bottar, Huta Batuka, Desa Sigiring-giring, Kelurahan Huta Nabalon, Kelurahan Sipange, Saur Manggita, dan Desa S Kalangan Dua. Kecamatan Pasaribu Tobing memiliki lima desa terdampak: Po Simargarap, HKBP Simargarap, Huta Tombok, Sidaling, dan Makmur.

Dua kecamatan lain di Tapanuli Tengah juga terdampak. Kecamatan Pinang Sori melaporkan satu desa, yaitu Desa Parjalihotan Baru. Kecamatan Sibabangun juga dengan satu desa, Desa Muara Sibuntuon. Terakhir, Kecamatan Tapian Nauli melaporkan tiga desa: Desa Bair, Desa Mela Dolok, dan Desa Aloban Bair.

Advertisement

Upaya Penyaluran Bantuan

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengonfirmasi bahwa wilayah yang masih terisolasi berada di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara. “Di Taput terdapat dua kecamatan, yakni Adian Koting dan Parmonangan. Sedangkan di Tapteng ada 11 kecamatan,” ujar Sri Wahyuni saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/12/2025).

Sri Wahyuni menambahkan bahwa penyaluran bantuan terus diupayakan meskipun akses terbatas. “Memang belum bisa dilalui roda dua atau pun roda empat. Hanya bisa dilalui jalan kaki. Nah, di Adian Koting sendiri, bantuan disalurkan melalui helikopter dan jalan kaki oleh anggota TNI,” jelasnya.

Beberapa bantuan tidak diterima langsung oleh masyarakat, melainkan disalurkan melalui dapur umum yang dikelola oleh pihak kecamatan.

Korban Banjir dan Longsor

Sebelumnya, BPBD Sumut merilis data korban banjir dan longsor. Hingga Minggu (7/12/2025) pukul 17.00, tercatat total 330 jiwa meninggal dunia dan 136 orang dilaporkan hilang.

Tapanuli Tengah menjadi lokasi terparah dengan 102 korban meninggal dunia, 91 orang hilang, dan 524 orang luka-luka. Kabupaten Tapanuli Selatan menyusul dengan 85 korban meninggal, 31 hilang, dan 69 luka-luka.

Kota Sibolga juga mengalami dampak signifikan, mencatat 53 orang meninggal, 45 luka-luka, dan dua orang hilang. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban yang masih dilaporkan hilang.

Advertisement