Kisah Kopi Tubruk Sebagai Alternatif Teh pada Penjajahan Penjajah

oleh
oleh
Kopi Tubruk
Kopi Tubruk

Namun, kopi pada masa itu umumnya diolah dengan cara merebus bubuk kopi bersama gula dalam air panas, tanpa menggunakan alat-alat modern seperti alat seduh kopi yang kita kenal saat ini.

Selama berabad-abad, kopi tubruk terus berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Indonesia, terutama di Jawa.

BACA JUGA : Kopi Robustas Selangit dari Empat Lawang, Berikut 5 Daerah Penghasil Kopi di Sumsel

Minuman ini tidak hanya dijadikan sebagai minuman untuk menikmati rasa kopi, tetapi juga menjadi sarana untuk berkumpul dan berinteraksi sosial. Kopi tubruk sering disajikan saat acara-acara penting, pertemuan keluarga, atau sebagai suguhan kepada tamu.

Cara pembuatan kopi tubruk juga dapat bervariasi di berbagai daerah di Indonesia.

Sejak saat itu pula masyarakat kita menikmati kopi dengan cara tubruk atau diseduh langsung dengan cara menyiramkan air panas, baik itu pada bubuk kopinya, kulit daging maupun buahnya. Dan selama itu pula Kopi Tubruk dianggap sudah menjadi identitas ngopi di Indonesia.

BACA JUGA : Secangkir Kopi Bisa Menjaga Kesehatan Otak, Nggak Percaya? Yuk Disimak Ulasannya

Di tengah maraknya cara seduh modern, kopi tubruk masih manjadi favorit dalam menikmati kopi, terutama di pedesaan. Bahkan cara sederhana ini digunakan oleh seluruh dunia dalam mengidentifikasi karakter kopi, yang disebut Cupping.

Secara umum, kopi tubruk dibuat dengan cara merebus bubuk kopi bersama air dan gula dalam periuk atau wadah khusus yang disebut “kendhi” atau “tulisan.” Proses perebusan ini memberikan cita rasa kopi yang kuat dan kental.

 

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS