MUREKS.CO.ID – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus membuat konsep terbaik dalam penyelenggaraan ibadah haji jemaah lansia, khususnya saat fase puncak haji, wukuf di Arafah, Muzdalifa dan Mina.
Tiga skema untuk puncak haji telah dirumuskan itu pun mulai didiskusikan serta disosialisasikan kepada para pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
BACA JUGA : Tersangka Narkoba di Muratara Makin Berani, Bawa Sabu Melintas Depan Kantor Polisi
KBIHU memiliki posisi strategis dalam ikut memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji.
Sebab, KBIHU umumnya memilki banyak jemaah. Pesan dari para ustaz di KBIHU juga didengar dan diikuti jemaahnya.
“Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau Armina, kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah, khususnya bagi jemaah haji lansia,” kata Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Kamis 22 Juni 2023.
BACA JUGA : Harga Kopi Naik, Rp200 Juta Uang Tauke Kopi Hilang, Begini Kejadiannya
Skema pertama disiapkan bagi jemaah lansia yang meninggal dunia setelah di embarkasi, saat di pesawat, atau di tanah suci, serta jemaah lansia yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi.
DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS
