Sejarah Tugumulyo Musirawas 2

oleh
oleh
Tugumulyo Musirawas

MUREKS.CO.ID – Pada artikel terdahulu, diuraikan bahwa pengiriman transmigran tahap pertama (era Kolonial) dari Jawa ke Tugumulyo berlangsung selama 4 tahun (1937~1940) dengan total warga 2.486 KK.

Untunglah, sebelum pecah Perang Dunia II yang diakhiri kekalahan pihak Sekutu, Belanda telah menyelesaikan Proyek Bendung Watervang berikut jaringan irigasi primernya pada tahun 1941.

Tanpa Watervang, barangpasti progres ekonomi Tugumulyo akan sangat lamban dan tak bisa dibayangkan perjalanan sejarahnya.

Pasca-kemerdekaan, Pemerintah RI melanjutkan program transmigrasi. Mulai tahun 1953 hingga 1957, didatangkan ke Tugumulyo sebanyak 2.596 KK (10.672 jiwa).

Menurut Kepala Jawatan Transmigrasi Tugumulyo (Sdr. Abdurrahman Sampurna Djaja), jumlah warga transmigran per 22 Agustus 1958 adalah 7.474 KK, yang terdiri dari warga lama (1937-1940 dan turunannya) = 4.878 KK plus warga baru (1953-1957) = 2.596 KK.

Pada 31 Desember 1957, jumlah desa di Tugumulyo tercatat 21 desa.

Ada penambahan 6 desa yang terbentuk antara 1953 ~1957 yaitu: (1) Q. Buminoto, (2) R. Rejosari, (3) S. Kertosari, (4) T. Bangunsari, (5) U. Pagersari, dan (6) V. Surodadi.

Selanjutnya memasuki era Orde Baru, dengan basis ekonomi pertanian yang diprioritaskan kala itu, perkembangan Tugumulyo melesat dengan cepat. Pada periode Pelita I (1969-1974), seiring dengan bertumbuhnya ekonomi ternyata diikuti oleh populasi penduduk yang meningkat pesat.

Dampaknya terjadi pemekaran beberapa desa. Pada era ini, secara administratif pemerintahan, Tugumulyo masih berada di bawah Resort Marga Proatinlima Kecamatan Muarabeliti.