Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, terus mengintensifkan program pasar bergerak atau gade nolumako. Inisiatif ini digencarkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat menjelang perayaan Tahun Baru 2026.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Zulkifli, menyatakan bahwa program ini merupakan upaya inovatif. “Pasar bergerak salah satu inovasi Pemkot Palu untuk mendekatkan pasar kepada masyarakat dengan harga relatif murah,” kata Zulkifli di Palu, Selasa (30/12).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Disperindag menargetkan pelaksanaan pasar bergerak sebanyak 46 kali, sesuai dengan jumlah kelurahan di ibu kota Sulawesi Tengah. Kegiatan ini telah berlangsung sejak awal Desember dan akan terus dilaksanakan hingga akhir bulan secara bergiliran di berbagai wilayah.
“Dalam sehari lebih dari satu wilayah kami datangi. Masyarakat sangat antusias dengan program ini, kami upayakan tahun 2026 program ini masih dilaksanakan,” tambah Zulkifli.
Lima komoditas pangan utama yang dijual dalam pasar bergerak ini meliputi:
- Minyak goreng kemasan 2 liter: Rp36 ribu
- Gula pasir 1 kilogram: Rp15 ribu
- Bawang merah 1 kilogram: Rp24 ribu
- Susu 545 gram: Rp15 ribu
- Kecap ABC 600 gram: Rp17 ribu
Zulkifli menjelaskan, program ini menggandeng sejumlah pihak strategis. “Program pasar bergerak menggandeng sejumlah pihak, diantaranya Bank Indonesia (BI) dan retail modern,” ucapnya.
Ia juga mengajak warga Palu untuk memanfaatkan program ini guna berbelanja kebutuhan pokok rumah tangga dengan harga yang sangat terjangkau. “Program kami laksanakan juga bagian dari upaya Pemkot Palu dalam menjaga stabilitas bahan pokok di pasaran,” tegas Zulkifli.
Selain pasar bergerak, Pemkot Palu juga gencar melaksanakan pasar murah di momen Nataru. Kegiatan pasar murah ini telah dimulai sejak awal Desember dan dilaksanakan sebanyak 24 kali dengan subsidi, melibatkan distributor, retail, pedagang, serta UMKM.






