Tuan rumah Maroko berhasil memastikan langkah ke babak 16 besar Piala Afrika 2025 setelah meraih kemenangan meyakinkan atas Zambia. Di laga lain, Afrika Selatan juga mengamankan tiket fase gugur usai menaklukkan Zimbabwe dalam pertandingan dramatis yang berlangsung pada Selasa (30/12) WIB.
Maroko tampil dominan saat membungkam Zambia 3-0 di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat. Dua gol dari Ayoub El Kaabi menjadi penopang kemenangan Singa Atlas, dilengkapi satu gol lain yang disumbangkan oleh Brahim Diaz.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Hasil tersebut mengantar Maroko lolos sebagai juara Grup A. Sebelumnya, Maroko sempat mendapat sorotan setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Mali pada laga pembuka, menimbulkan keraguan meski berstatus tuan rumah dan tim dengan peringkat tertinggi di Afrika.
Namun, kemenangan atas Zambia menjadi jawaban atas keraguan tersebut. Skuad asuhan Walid Regragui tampil efektif sejak awal dan menguasai jalannya pertandingan. El Kaabi membuka keunggulan lewat sundulan pada menit-menit awal.
Brahim Diaz kemudian menggandakan skor pada menit ke-27 melalui skema kerja sama tim yang rapi. El Kaabi menutup pesta gol Maroko lewat tendangan salto tak lama setelah babak kedua dimulai. Ketiga gol itu berawal dari peran penting Azzedine Ounahi yang tampil menonjol di lini tengah.
Brahim Diaz tercatat selalu mencetak gol dalam tiga pertandingan Maroko di fase grup. Ia kini sejajar dengan El Kaabi dan kapten Aljazair Riyad Mahrez di daftar pencetak gol terbanyak turnamen dengan koleksi tiga gol.
Kapten Maroko Achraf Hakimi juga kembali merumput setelah absen hampir dua bulan akibat cedera pergelangan kaki. Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-64, menandai penampilan pertamanya sejak awal November.
Pelatih Maroko, Walid Regragui, menekankan pentingnya menjaga momentum. “Gol cepat mengubah segalanya. Kami harus terus seperti ini, tetapi tidak boleh berlebihan dan tetap membumi,” ujarnya.
Dengan hasil tersebut, Maroko akan tetap bermarkas di Rabat untuk menghadapi laga babak 16 besar. Sebaliknya, Zambia harus angkat koper dari turnamen. Sejak menjuarai Piala Afrika 2012, mereka tercatat gagal meraih kemenangan dalam 12 laga Piala Afrika dari empat partisipasi terakhir.
Sementara itu, Mali memastikan tiket ke babak gugur sebagai runner-up Grup A usai bermain imbang tanpa gol melawan Komoro di Casablanca. Hasil tersebut cukup mengantar Mali lolos meski harus mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah Amadou Haidara diganjar kartu merah. Mali akan tetap berada di Casablanca untuk melakoni pertandingan 16 besar pada Sabtu.
Afrika Selatan Susul Maroko, Mesir Juara Grup B
Di Grup B, Afrika Selatan menyusul ke fase gugur setelah menundukkan Zimbabwe 3-2 di Marrakesh. Kemenangan itu diraih lewat perjuangan keras hingga menit akhir.
Tshepang Moremi membawa Bafana Bafana unggul lebih dulu. Namun, Zimbabwe menyamakan kedudukan lewat aksi individu Tawanda Maswanhise. Afrika Selatan kembali memimpin melalui Lyle Foster pada awal babak kedua, sebelum Zimbabwe menyamakan skor akibat gol bunuh diri Aubrey Modiba.
Oswin Appollis akhirnya menjadi penentu kemenangan lewat eksekusi penalti pada menit ke-82. Pelatih Afrika Selatan, Hugo Broos, mengakui timnya masih memiliki pekerjaan rumah.
“Sekali lagi kami kehilangan konsentrasi setelah awal yang baik. Kami terlalu sering kehilangan bola. Kami seharusnya mengontrol permainan di menit-menit akhir, bukan memaksakan gol tambahan,” ujarnya.
Pada laga lain, Mesir yang sudah memastikan posisi puncak Grup B memilih mengistirahatkan sejumlah pemain kunci, termasuk kapten Mohamed Salah. The Pharaohs bermain imbang 0-0 melawan Angola di Agadir dan finis sebagai juara grup dengan tujuh poin.
Afrika Selatan mengoleksi enam poin, disusul Angola dengan dua poin dan Zimbabwe satu poin di klasemen akhir Grup B.






