Pemerintah Kota Bandung memastikan kawasan Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) tetap dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang terbuka hijau (RTH) kota. Pemanfaatan tersebut harus dilakukan secara tertib serta menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan komitmen pemerintah untuk menjaga Kebun Binatang Bandung sebagai ruang terbuka hijau merupakan bagian dari upaya melindungi ruang publik dan kualitas lingkungan kota. “Kami berkomitmen menjaga kawasan Kebun Binatang Bandung sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Ruang hijau di tengah kota ini penting, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kualitas hidup masyarakat,” ujar Farhan di Bandung, Jumat.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Farhan menyebut, dengan luas sekitar 11,7 hektare, Kebun Binatang Bandung memiliki peran strategis sebagai kawasan hijau di tengah kepadatan wilayah perkotaan. Ia menjelaskan bahwa secara operasional pengelolaan Kebun Binatang Bandung berada di bawah Yayasan Margasatwa Taman Sari, sementara kewenangan perizinan konservasi satwa berada di Kementerian Kehutanan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung memastikan setiap langkah yang diambil tetap sesuai dengan ketentuan dan kewenangan yang berlaku. “Kewenangan izin konservasi ada di Kementerian Kehutanan. Pemerintah kota tentu berhati-hati agar tidak melampaui aturan yang ada,” katanya.
Selain itu, Pemkot Bandung terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan aspek kesejahteraan satwa tetap menjadi perhatian utama. Hal ini termasuk pemantauan pemberian pakan dan pengelolaan lingkungan satwa.
Pemkot Bandung juga menegaskan bahwa pengelolaan aset daerah, termasuk Kebun Binatang Bandung, harus memberikan manfaat nyata bagi kepentingan publik. Manfaat ini tidak boleh mengabaikan fungsi lingkungan dan konservasi. Keberadaan Kebun Binatang Bandung sebagai ruang terbuka hijau publik diharapkan dapat menjadi ruang interaksi sosial sekaligus penyangga ekologis di pusat Kota Bandung.
