Telkomsel kembali menorehkan prestasi global dengan meraih Outstanding Catalyst Award kategori AI & Automation dalam ajang TM Forum Open Innovation Catalyst Awards di konferensi Innovate Asia 2025. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas inovasi perusahaan dalam pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan automasi untuk menghadirkan pemasaran yang lebih presisi dan berdampak nyata bagi bisnis.
Proyek yang diganjar penghargaan tersebut adalah AI Marketing Brain, sebuah solusi berbasis AI yang dikembangkan Telkomsel bersama mitra teknologi global. Sistem ini dirancang untuk mengintegrasikan mahadata pelanggan, jaringan, serta sistem penagihan ke dalam model AI terkini. Integrasi ini memungkinkan pengambilan keputusan pemasaran secara real-time, lebih akurat, dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Implementasi AI Marketing Brain disebut mampu meningkatkan konversi pelanggan baru layanan 5G hingga 28 persen. Selain itu, inovasi ini juga berhasil menurunkan biaya operasional pemasaran sebesar 35 persen, menunjukkan dampak bisnis yang terukur dan membuka pendekatan baru dalam personalisasi layanan di industri telekomunikasi.
Direktur IT Telkomsel, Joyce Shia, menegaskan bahwa pemanfaatan AI menjadi kunci dalam transformasi bisnis digital. “Teknologi kecerdasan buatan kini berkembang pesat dan mampu mengubah cara bisnis beroperasi di berbagai industri. Inovasi seperti AI Marketing Brain memungkinkan kami mengambil keputusan strategis secara real-time dan mempersonalisasi penawaran dengan presisi, sehingga memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi pelanggan,” tutur Joyce. Ia menambahkan, “Ketika teknologi digunakan dengan cara yang tepat, itulah saatnya teknologi bisa benar-benar memberdayakan masyarakat.”
Selain penghargaan utama, Telkomsel juga masuk sebagai Finalist pada dua kategori lainnya, yakni Business Gamechanger dan Mission Trailblazer. Pencapaian ini diraih melalui proyek Open Digital Architecture (ODA) Monetization Engine. Proyek ini memvalidasi transformasi aset mahadata statis menjadi peluang bisnis baru dengan mengintegrasikan AI pada jaringan dan layanan berbasis digital twin.
Melalui ODA Monetization Engine, Telkomsel mencatatkan pemangkasan waktu peluncuran penawaran baru hingga 40 persen. Inisiatif ini juga mendorong pertumbuhan pelanggan 5G sebesar 27 persen, serta membuka potensi pendapatan baru dari layanan berbasis data, insight-as-a-service, hingga solusi keuangan digital lintas industri.
Tak hanya itu, Telkomsel juga berpartisipasi dalam Innovation Zone melalui proyek Millisecond CX Assurance. Inisiatif ini menghadirkan optimalisasi performa jaringan secara proaktif dalam hitungan milidetik. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan loyalitas pelanggan hingga 12 persen, mendorong peningkatan ARPU sebesar 10–20 persen, serta membuka peluang penawaran jaringan prioritas untuk pengalaman digital khusus, seperti esports, pembuatan konten, dan penyelenggaraan acara berskala besar.
Ajang Open Innovation Catalyst Awards sendiri merupakan bagian dari ekosistem TM Forum, aliansi global yang menaungi lebih dari 800 organisasi di industri konektivitas. Anggota aliansi ini mencakup operator telekomunikasi, hyperscaler, vendor jaringan, hingga konsultan teknologi. Penghargaan ini menilai inovasi kolaboratif berdasarkan aspek inovasi teknologi, dampak bisnis, proof of concept, serta skalabilitas implementasi.
Telkomsel juga mencatatkan rekam jejak konsisten di ajang global TM Forum. Pada Digital Transformation World (DTW) Ignite 2024 di Copenhagen, Telkomsel meraih tiga penghargaan. Sementara itu, pada DTW Ignite 2025 perusahaan ini kembali membawa pulang empat penghargaan di berbagai kategori.
Joyce Shia menegaskan komitmen Telkomsel untuk terus menghadirkan inovasi berkelanjutan. “Konsistensi Telkomsel meraih prestasi di ajang TM Forum merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam menghadirkan inovasi teknologi dan jaringan yang memberikan nilai lebih dari sekadar konektivitas,” tandasnya.






