Teknologi

Telkomsel Fokus Kembangkan AI dan Jaga Kinerja Bisnis Ritel-Enterprise Hadapi Tantangan 2026

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) optimistis mampu mencetak pertumbuhan positif pada tahun 2026 mendatang. Perusahaan memfokuskan strategi pada pengembangan layanan beyond connectivity atau di atas layanan jaringan internet, serta mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) untuk menghadapi dinamika industri telekomunikasi yang semakin kompetitif.

Strategi ini tidak hanya mengandalkan potensi pertumbuhan dari layanan data, tetapi juga aplikasi inovatif yang lahir dari konektivitas yang tersedia. Wakil Presiden Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial Telkomsel, Abdullah Fahmi, menjelaskan bahwa strategi utama perusahaan meliputi optimalisasi portofolio produk, penguatan monetisasi data, serta pengembangan layanan berbasis AI.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Serta ekspansi bisnis beyond connectivity di segmen consumer dan enterprise,” ujar Fahmi kepada Bisnis pada Selasa (30/12/2025).

Kinerja Positif dan Pertumbuhan Bisnis Digital

Hingga akhir tahun 2025, Fahmi menyebut kinerja Telkomsel menunjukkan tren yang positif. Hal ini tercermin dari kontribusi bisnis digital yang terus meningkat, diiringi dengan penerapan disiplin efisiensi biaya guna menjaga profitabilitas jangka panjang perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan terakhir, pendapatan Telkomsel tercatat masih tertekan 4,5% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp81,37 triliun pada kuartal III/2025. Meskipun demikian, trafik data Telkomsel justru melonjak signifikan sebesar 17,2% YoY, mencapai 17,47 juta terabyte (TB).

Sepanjang Januari hingga September 2025, Telkomsel melayani 157,6 juta pelanggan seluler. Pada periode yang sama, jumlah pelanggan internet tetap IndiHome segmen ritel tumbuh 9,4% YoY menjadi 10,26 juta pelanggan. Jika digabungkan dengan pelanggan korporasi, total pelanggan IndiHome mencapai 11,5 juta, meningkat 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

IndiHome Perluas Jaringan dan Inovasi Produk

Seiring dengan pertumbuhan jumlah pelanggan, pendapatan IndiHome turut meningkat 0,5% YoY menjadi Rp19,73 triliun. Kontribusi ini setara dengan 18% dari total pendapatan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada sembilan bulan pertama 2025.

Telkomsel juga terus memperluas layanan IndiHome secara agresif sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Ekspansi ini didukung oleh strategi pembangunan jaringan baru (greenfield), simplifikasi produk, serta penyesuaian harga yang lebih relevan dengan kebutuhan pelanggan saat ini.

Beragam paket fleksibel nasional, peningkatan kecepatan internet, serta penawaran upsell menjadi andalan untuk meningkatkan relevansi IndiHome di segmen rumah tangga. Di tengah sentimen konsumen yang moderat dan tekanan keterjangkauan (affordability), Telkomsel tetap mengedepankan disiplin komersial serta pertumbuhan yang terarah di segmen broadband.

Meskipun rerata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) IndiHome terkoreksi menjadi Rp217.000 seiring perubahan perilaku dan preferensi pelanggan, Telkomsel mampu menyiasati kondisi tersebut melalui penyederhanaan produk dan penyempurnaan paket nasional.

Manajemen Telkomsel dalam laporan Info Memo menyatakan, “Basis pelanggan konvergensi Telkomsel-IndiHome terus berkembang, menandakan strategi bundling dan up-selling berhasil menguatkan keterikatan pelanggan rumah tangga serta meningkatkan nilai jangka panjang pelanggan.”

Dengan strategi tersebut, Telkomsel memantapkan posisi IndiHome sebagai solusi broadband yang andal melalui perluasan jaringan, inovasi produk, serta program loyalitas konsumen yang relevan untuk menjawab dinamika pasar dan kebutuhan digital keluarga Indonesia.

Sementara itu, dari total 157,6 juta pelanggan Telkomsel, sebanyak 94% merupakan pelanggan prabayar. Adapun 6% sisanya adalah pelanggan pascabayar, yang pada periode Januari–September 2025 meningkat 6,3% YoY menjadi 8,16 juta pelanggan.

Mureks