Di tengah tuntutan hidup modern dan tekanan akademis yang kian meningkat, mencari cara untuk menjaga kesehatan mental menjadi sebuah keharusan. Siapa sangka, jawabannya mungkin terletak pada game-game klasik yang membangkitkan kenangan masa kecil.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Imperial College London di Inggris dan Kyushu Sangyo University di Jepang menemukan bahwa bermain game jadul seperti Super Mario Bros. dan Yoshi memiliki efek positif yang signifikan terhadap kesejahteraan mental, terutama dalam mengurangi risiko burnout.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Nostalgia sebagai Penawar Kelelahan Mental
Penelitian ini menyoroti bagaimana game-game yang dirilis pada era 1980-an tersebut mampu memicu rasa nostalgia yang pada gilirannya meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan risiko kelelahan ekstrem atau burnout.
“Game seperti Super Mario Bros. dan Yoshi mungkin dapat memberikan penawar yang ampuh terhadap sinisme dan kelelahan yang menjadi ciri khas burnout,” kata penulis makalah dan profesor dari Imperial College London, Andreas Eisingerich, seperti dikutip dari Newsweek pada Selasa (30/12/2025).
Dalam studinya, Eisingerich dan timnya memulai dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 41 mahasiswa. Tujuannya adalah untuk memahami secara spesifik mengapa game-game Mario begitu berkesan bagi mereka dan perasaan apa yang muncul saat memainkannya.
Para partisipan studi secara konsisten menggambarkan game-game klasik tersebut sebagai pengalaman yang membangkitkan semangat. Mereka menyebutnya sebagai ‘liburan untuk pikiran’ yang secara mental membawa mereka kembali ke masa kanak-kanak yang riang dan penuh kebebasan.
Salah satu subjek wawancara mengungkapkan pengalamannya, “Memainkan game Yoshi membawa saya kembali ke masa lalu. Rasanya mirip seperti perjalanan waktu. Saya melihat diri saya seperti anak kecil lagi, yang bertanya-tanya tentang peluang dan keindahan dunia ini.” Subjek wawancara lainnya menambahkan bahwa game jadul menawarkan rehat yang menyegarkan dari tekanan akademis dan kebudayaan digital yang selalu menuntut untuk ‘selalu online‘.
Kekaguman Anak-anak dan Peningkatan Kebahagiaan
Temuan dari wawancara ini kemudian diperkuat oleh survei lanjutan yang melibatkan 336 mahasiswa. Hasil survei menunjukkan bahwa partisipan merasakan lebih banyak ‘kekaguman seperti anak kecil’ saat bermain game-game tersebut, yang berkorelasi dengan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan risiko kelelahan yang jauh lebih rendah.
Menurut para peneliti, kegembiraan yang dipicu oleh bermain Super Mario Bros. dan Yoshi memicu reaksi berantai positif. Reaksi ini membantu meningkatkan kesejahteraan emosional, dengan kebahagiaan bertindak sebagai penghubung utama antara kekaguman yang dirasakan dan berkurangnya risiko burnout.
“Dimainkan bersama, game Super Mario Bros. dan Yoshi memberikan pemulihan psikologis. Estetika yang hangat, musik yang ceria, dan sedikitnya tekanan yang intens tidak mengurangi energi. Justru menyegarkan,” tulis peneliti dalam makalah mereka.
Peringatan dan Batasan
Meskipun demikian, peneliti juga memberikan peringatan penting. Mereka menekankan bahwa bermain video game tidak serta-merta mengatasi penyebab sistemik dari burnout. Selain itu, pelarian berlebihan ke dunia digital juga dapat bersifat maladaptif atau tidak sehat jika tidak dikelola dengan baik.






