TAIPE – Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (30/12/2025) melaporkan telah mendeteksi 130 pesawat militer Tiongkok di dekat pulau itu dalam periode 24 jam. Deteksi ini terjadi saat Tiongkok memulai hari kedua latihan tembak langsung berskala besar di sekitar Taiwan.
Selain pesawat, Taiwan juga mencatat adanya 14 kapal angkatan laut Tiongkok dan delapan kapal pemerintah yang tidak disebutkan jenisnya dalam periode 24 jam yang berakhir pada pukul 06.00 pagi waktu setempat (Senin pukul 22.00 GMT).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Latihan “Misi Keadilan 2025”
Latihan perang dua hari yang diberi kode nama “Misi Keadilan 2025” ini dimulai pada Senin (29/12/2025). Beijing menyatakan latihan ini bertujuan untuk mensimulasikan blokade pelabuhan-pelabuhan utama pulau yang berdaulat sendiri itu.
Taipei mengecam keras manuver militer tersebut, menyebutnya sebagai “intimidasi militer” oleh Beijing. Tiongkok sendiri mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan penggunaan tindakan militer untuk merebut demokrasi pulau tersebut.
Pengerahan kekuatan militer terbaru ini terjadi menyusul penjualan senjata besar-besaran ke Taipei oleh Amerika Serikat, yang merupakan pendukung keamanan utama Taiwan. Selain itu, latihan ini juga menyusul komentar dari perdana menteri Jepang yang menyatakan bahwa penggunaan kekuatan terhadap Taiwan dapat memicu respons militer dari Tokyo.
Beijing pada Senin memperingatkan bahwa “kekuatan eksternal” yang mempersenjatai Taipei akan “mendorong Selat Taiwan ke dalam situasi berbahaya yang berpotensi menjadi perang”. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, juga menegaskan pada hari yang sama bahwa setiap upaya menghentikan penyatuan Tiongkok dengan Taiwan “pasti akan gagal”.
Fokus Latihan dan Peringatan Keras
Tiongkok pada Senin pagi mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan “latihan tembak langsung pada target maritim di utara dan barat daya Taiwan”. Latihan skala besar ini melibatkan kapal perusak, fregat, pesawat tempur, pesawat pengebom, dan drone.
Juru bicara militer Tiongkok, Shi Yi, menjelaskan bahwa Beijing akan mengerahkan pasukan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan roket untuk latihan perang tersebut. Fokus utama latihan adalah “patroli kesiapan tempur laut-udara… blokade di pelabuhan dan area utama, serta pencegahan multidimensi di luar rantai pulau”.
Shi Yi menambahkan, latihan tersebut merupakan “peringatan keras terhadap pasukan separatis ‘Kemerdekaan Taiwan’, dan… tindakan yang sah dan perlu untuk melindungi kedaulatan dan persatuan nasional Tiongkok”.
Otoritas Tiongkok telah menerbitkan peta lima zona besar di sekitar Taiwan tempat latihan perang akan berlangsung. Latihan tersebut dijadwalkan selesai pada hari Selasa pukul 18.00 waktu setempat (10.00 GMT).
Taiwan menyatakan bahwa zona latihan yang ditetapkan Tiongkok, beberapa di antaranya berada dalam jarak 12 mil laut dari pantainya, telah secara signifikan memengaruhi jalur pelayaran dan penerbangan internasional.






