Tren

Studi Ungkap Musik Perkuat Daya Ingat Lansia Penderita Alzheimer, Kurangi Kesalahan Pengenalan

Advertisement

Mendengarkan musik segera setelah mempelajari informasi baru terbukti dapat meningkatkan daya ingat pada kelompok lansia, termasuk mereka yang mengidap penyakit Alzheimer ringan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Memory mengindikasikan bahwa intervensi musik berpotensi signifikan dalam pengelolaan penurunan kognitif.

Penelitian tersebut menyoroti bagaimana musik yang merangsang emosi dapat memperkuat memori visual dan verbal. Sebaliknya, musik dengan nuansa menenangkan justru membantu menurunkan ingatan negatif. Temuan ini membuka peluang baru dalam strategi non-farmakologis untuk mendukung fungsi kognitif.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Memahami Alzheimer dan Peran Emosi dalam Memori

Penyakit Alzheimer merupakan kondisi progresif yang secara bertahap merusak area otak krusial dalam pembentukan memori baru, seperti hipokampus dan korteks entorhinal. Kerusakan ini menyebabkan pasien kesulitan mengingat peristiwa atau detail spesifik, serta sering mengalami fenomena pengenalan palsu, di mana mereka keliru mengira informasi baru sebagai sesuatu yang sudah pernah dialami.

Menariknya, kemampuan memproses emosi di otak penderita Alzheimer seringkali tetap relatif baik, meskipun memori episodik mereka menurun. Emosi memegang peranan vital dalam proses pembentukan memori karena berperan mengaktifkan amigdala, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengolahan rangsangan emosional. Oleh karena itu, menghadirkan stimulus berupa musik yang mengandung muatan emosional dapat menjadi intervensi yang efektif.

Rancangan dan Hasil Penelitian

Penelitian ini dipimpin oleh Wanda Rubinstein dan Julieta Moltrasio, melibatkan 186 peserta di Argentina. Kelompok peserta terdiri dari lansia sehat dan penderita Alzheimer ringan. Mereka mengikuti dua sesi eksperimen yang dirancang untuk menguji pengaruh musik terhadap memori.

Pada sesi pertama, peserta diminta untuk mempelajari dan mengenali 36 gambar dengan konten emosional yang bervariasi. Segera setelah itu, mereka mendengarkan jenis musik yang berbeda selama tiga menit: musik emosional (Simfoni No. 70 karya Haydn), musik menenangkan (Canon in D Major karya Pachelbel), atau white noise sebagai kelompok kontrol. Setelah sesi mendengarkan musik, peserta melakukan tugas mengingat dan mengenali gambar yang telah dipelajari.

Advertisement

Penilaian kembali dilakukan seminggu kemudian, tanpa disertai sesi musik, untuk mengukur pengaruh musik terhadap konsolidasi memori jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan penting:

  • Gambar dengan muatan emosional lebih mudah diingat dibandingkan gambar netral untuk kedua kelompok peserta, baik lansia sehat maupun penderita Alzheimer.
  • Pada lansia sehat, musik yang membangkitkan emosi secara signifikan meningkatkan jumlah gambar positif dan netral yang dapat diingat dalam jangka waktu satu minggu.
  • Untuk penderita Alzheimer, musik emosional tidak menambah jumlah gambar yang dapat diingat, namun secara substansial memperbaiki akurasi pengenalan gambar, sehingga mengurangi kesalahan mengira gambar baru sebagai gambar lama.
  • Selain itu, musik menenangkan seperti Canon Pachelbel tampak menurunkan kemampuan mengenali gambar negatif untuk kedua kelompok peserta.

Implikasi dan Harapan ke Depan

Temuan ini mengindikasikan bahwa jenis musik yang digunakan dalam terapi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan kognitif yang ingin dicapai. Intervensi berbasis musik dikategorikan sebagai terapi berbiaya rendah yang mudah direplikasi, menjadikannya pilihan yang menarik untuk diterapkan secara luas.

Penggunaan musik sebagai stimulasi kognitif membuka peluang pengembangan metode pengelolaan penurunan memori pada lansia dan penderita Alzheimer. Para peneliti berharap hasil studi ini dapat memperkuat pemahaman tentang manfaat musik dalam perawatan demensia. Aplikasi terapi musik berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memperpanjang kemampuan memori yang diwarnai emosi.

Dengan demikian, mendengarkan musik yang tepat tidak hanya menyenangkan tetapi juga dapat memainkan peran signifikan dalam menjaga daya ingat serta menurunkan kesalahan pengenalan palsu pada lansia, terutama yang hidup dengan penyakit Alzheimer. Pendekatan ini bisa menjadi tambahan yang berharga dalam paket perawatan multidisiplin untuk manajemen penyakit neurodegeneratif.

Advertisement
Mureks