Legenda sepak bola Italia, Roberto Baggio, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi tim nasional Italia saat ini. Menurutnya, hanya ada satu cara untuk memperbaiki skuad asuhan Gennaro Gattuso: “Kurangi pemain asing dan beri lebih banyak kesempatan kepada pemain muda.”
Pernyataan tersebut disampaikan Baggio saat menjadi pembicara tamu di World Sports Summit di Dubai, Rabu (31/12/2025). Ia berbicara bersama putrinya dalam sebuah wawancara dengan mantan rekan setimnya, Alessandro Del Piero.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Refleksi Pribadi: Perampokan dan Keyakinan Buddhisme
Dalam sesi wawancara tersebut, Baggio tidak hanya membahas sepak bola. Ia juga berbagi pengalaman pribadi yang mengubah hidupnya, termasuk insiden perampokan bersenjata di rumahnya pada tahun 2024.
“Ini mengubah pandangan saya tentang hidup,” ungkap Baggio kepada Del Piero, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport. Beruntung, tidak ada anggota keluarga Baggio yang terluka dalam insiden tersebut, dan il Divin Codino, julukan Baggio, mulai kembali ke kehidupan normal.
“Pengalaman ini membuat kami semakin dekat, dan memberikan lebih banyak energi dalam hubungan ini. Menjadi orang tua adalah pekerjaan terberat, Anda akan selalu membuat kesalahan, tetapi cinta Anda untuk keluarga akan selalu bersinar,” jelasnya.
Del Piero kemudian menanyakan alasan mengapa banyak penggemar sepak bola Italia masih mengidolakannya hingga kini.
“Sulit menemukan kata yang tepat,” jawab Baggio. “Saya hanya mencoba bermain dengan cinta dan hasrat yang tak terbatas untuk olahraga dan sepak bola. Saya berusaha menjadi orang terbaik yang saya bisa. Tidak mudah, tetapi mungkin itulah mengapa saya menyentuh hati banyak orang.”
Ia menambahkan, “Kita semua memiliki momen baik dan buruk, tetapi apa yang kita lakukan dalam momen sulit itulah yang penting. Itu menunjukkan siapa kita dalam hidup.”
Mantan bintang Fiorentina dan Juventus itu juga diminta pendapatnya mengenai keyakinan Buddhisnya.
“Saya telah mempraktikkannya selama 38 tahun dan saya sangat berterima kasih kepada mereka yang membawa saya mendekatinya,” kata Baggio. “Itu mengubah saya menjadi lebih baik, mengubah hidup saya secara mendalam. Jika kita positif, kita juga bisa membuat orang di sekitar kita merasa positif dan mengubah lingkungan yang mengelilingi kita. Itulah esensi dari Buddhisme. Jika kita tidak bahagia, tidak ada dari ini yang mungkin. Saya tidak memaksakan kepada anak-anak saya, Valentina (putrinya), misalnya, bukan penganutnya.”
Masa Depan Tim Nasional Italia
Kembali ke topik sepak bola, Baggio kembali menegaskan pandangannya tentang kondisi tim nasional Italia.
“Tidak ada ruang untuk pemain kami, dan tim nasional menderita,” ujarnya prihatin. Ia membandingkan dengan era kejayaannya. “Di Piala Dunia ‘saya’, ada tulang punggung tim yang jelas, dan Anda membangun sisanya di sekitarnya. Kurangi pemain asing dan beri lebih banyak kesempatan kepada pemain muda, mereka adalah masa depan. Itulah pendapat saya,” pungkas Baggio.






