Real Madrid tengah menghadapi kebuntuan dalam negosiasi perpanjangan kontrak dengan penyerang andalannya, Vinicius Junior. Situasi ini mendorong manajemen klub untuk secara diam-diam menyusun rencana cadangan sebagai antisipasi jika kesepakatan akhir tidak tercapai.
Pembicaraan mengenai kontrak baru Vinicius dilaporkan belum menunjukkan kemajuan signifikan. Pemain asal Brasil itu disebut tetap pada tuntutan finansialnya, sementara pihak klub belum bersedia menaikkan tawaran terakhir yang diajukan. Meskipun demikian, baik Vinicius maupun Real Madrid secara terbuka menyatakan tidak ada keinginan untuk berpisah.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Sikap Real Madrid Terhadap Masa Depan Vinicius
Vinicius Junior berulang kali menegaskan komitmennya untuk tetap berkarier di Santiago Bernabeu. Sikap ini sejalan dengan keinginan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang memandang Vinicius sebagai figur sentral dalam proyek olahraga klub.
Bagi Los Blancos, Vinicius diposisikan sebagai salah satu pemain paling berpengaruh. Penjualan sang bintang hanya akan dipertimbangkan apabila negosiasi benar-benar runtuh, dan itupun harus dengan syarat yang sepenuhnya menguntungkan Real Madrid. Pembicaraan kontrak diperkirakan baru akan dilanjutkan pada musim panas mendatang. Namun, minimnya progres saat ini telah membuat manajemen mulai mempertimbangkan alternatif secara senyap.
Vitinha dan Pencarian Pengatur Lini Tengah
Menurut laporan dari Cadena SER, rencana cadangan Real Madrid mengarah pada Vitinha, gelandang Paris Saint-Germain (PSG) yang telah lama menjadi target pemantauan pemandu bakat klub. Dalam skenario ini, Madrid hanya akan melepas Vinicius dengan nilai minimal 100 juta euro, kemudian mengalihkan dana tersebut untuk merekrut gelandang asal Portugal itu.
Ketertarikan pada Vitinha bukan hal baru. Di internal klub, ia dinilai memiliki kemampuan untuk mengubah tempo dan struktur permainan lini tengah, sebuah profil yang dirasa hilang dalam beberapa musim terakhir. Kebutuhan akan sosok seperti Vitinha semakin terasa seiring kepergian dan bertambahnya usia para legenda seperti Toni Kroos dan Luka Modric. Real Madrid menyadari adanya kekosongan kreativitas, namun sebelumnya lebih memilih solusi internal ketimbang belanja besar.
Tantangan Merekrut Vitinha dari PSG
Eksperimen dengan Jude Bellingham dan Arda Guler untuk peran yang lebih dalam belum sepenuhnya memberikan kontrol permainan yang diharapkan. Oleh karena itu, pencarian pengatur tempo murni kembali dibuka, dengan Vitinha dinilai sebagai kandidat ideal.
Meski demikian, mendatangkan Vitinha dari PSG bukan perkara mudah. Ia masih terikat kontrak hingga tahun 2029 dan dianggap sebagai pilar penting di lini tengah klub Paris tersebut. Selain itu, hubungan antara kedua klub juga tidak selalu harmonis, sehingga PSG diperkirakan akan enggan memperkuat rival Eropa mereka. Bahkan jika Vitinha mendorong kepindahan, prosesnya diyakini akan tetap rumit dan menguji kekuatan negosiasi Real Madrid.






