Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyoroti rendahnya kontribusi pendapatan dari pengelolaan aset daerah. Dari total aset milik Jakarta yang mencapai Rp600 triliun, pendapatan yang dihasilkan baru menyentuh angka Rp30 triliun atau sekitar lima persen.
Rano Karno menyampaikan kritik tersebut saat membuka kegiatan Jakarta Asset Motivation and Creation (JAMC) DKI Jakarta 2025 di Jakarta, Senin (22/12/2025). Ia mempertanyakan efektivitas pengelolaan aset yang dinilai belum optimal selama ini.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Rano Karno Dorong Kemitraan Swasta dan Kejar Fasos-Fasum
“Baru terpakai Rp30 triliun. Apa yang terjadi dengan Jakarta ini? Apakah selama ini kita menganggap APBD kita biasa-biasa saja sehingga tidak optimal?” ujar Rano, dilansir Antara.
Ia mendorong adanya terobosan melalui kemitraan strategis dengan pihak swasta, terutama menggunakan skema Public Private Partnership (PPP). Penguatan kapasitas fiskal ini sangat mendesak dilakukan, mengingat adanya penurunan dana bagi hasil Jakarta sebesar Rp15 triliun.
Salah satu langkah konkret yang harus diambil adalah mengejar kewajiban para pengembang yang hingga kini belum menyerahkan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) kepada pemerintah daerah.
“Selama ini DKI diam saja, menunggu saja. Tidak ada waktu lagi kita menunggu, Rp15 triliun dana bagi hasil kita berkurang. Ini harus dikejar,” tegas Rano.
Transformasi Aset untuk Hari Jadi Jakarta ke-500
Sebagai langkah awal transformasi aset, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memetakan sejumlah aset prioritas untuk dikembangkan secara kreatif. Sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), GOR Bulungan, hingga revitalisasi kawasan Pasar Senen masuk dalam daftar rencana pengembangan.
Proyek-proyek tersebut ditargetkan mulai dikerjakan pada awal atau pertengahan 2026. Hal ini dipersiapkan agar hasilnya dapat dirasakan saat Jakarta merayakan hari jadinya yang ke-500 pada tahun 2027 mendatang.
“Tahun 2026 awal atau pertengahan sudah mulai bangun. Insya Allah 2027, di saat Jakarta 500 tahun, sudah memberikan hasil,” pungkas Rano.



