Yogyakarta, 30 Desember 2025 – PSIM Yogyakarta secara resmi mengumumkan perpisahan dengan penyerang andalannya asal Brasil, Rafael De Sa Rodrigues, yang akrab disapa Rafinha. Manajemen Laskar Mataram melepas Rafinha ke tim PSIS Semarang yang berkompetisi di Pegadaian Championship 2025/26, menyusul diskusi intensif antara kedua belah pihak.
Kesepakatan Bersama dan Apresiasi Manajemen
Manajer PSIM, Razzi Taruna, menjelaskan bahwa keputusan transfer ini merupakan hasil kesepakatan yang telah dipertimbangkan secara matang demi mencari solusi terbaik bagi semua pihak. “Kami berdiskusi untuk mencari solusi terbaik bersama-sama. Akhirnya, kami sepakat melepas Rafinha ke PSIS Semarang,” ujar Razzi Taruna.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Manajemen PSIM juga menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi serta kontribusi Rafinha selama berseragam Laskar Mataram. Razzi menilai sang pemain memiliki peran signifikan dalam pencapaian tim hingga saat ini. “Kami berterima kasih kepada Rafa atas kontribusinya selama ini, dari musim lalu sampai sekarang. Dia sudah banyak membantu PSIM, termasuk menjadi bagian penting klub saat promosi ke kasta tertinggi,” tutur Razzi.
Minim Menit Bermain di BRI Super League
Meskipun memiliki andil besar dalam proses promosi PSIM ke kasta tertinggi dan kini berlaga di BRI Super League 2025/26, Rafinha tercatat minim menit bermain pada musim ini. Dari total 15 pertandingan yang telah dilakoni PSIM, Rafinha hanya mendapatkan kesempatan tampil di tiga laga dengan total durasi 59 menit bermain.
Misi Tuntas dan Ikatan Emosional
Rafinha sendiri mengungkapkan bahwa misinya di PSIM telah tuntas seiring keberhasilan tim promosi ke kasta tertinggi. Ia merasa bangga dapat menjadi bagian dari sejarah kebangkitan Laskar Mataram. “Saya datang ke sini dengan misi membawa PSIM naik ke kasta tertinggi. Ketika musim berakhir dan PSIM promosi, saya merasa sangat senang dan bangga,” ungkap Rafinha.
Pemain asal Brasil ini juga mengakui beratnya meninggalkan Yogyakarta, mengingat ikatan emosional yang mendalam dengan tim, suporter Laskar Mataram, dan Kota Gudeg. “Saya rasa, saya tidak akan pernah merasakan momen seperti ini lagi. Perasaan saya sekarang campur aduk, antara sedih dan senang,” tambahnya.
Meski harus berpisah, Rafinha tetap memberikan dukungan penuh kepada mantan rekan-rekan setimnya. Ia berharap PSIM dapat terus konsisten berprestasi di papan atas BRI Super League 2025/26.






