Tren

Pezeshkian Tegaskan Reformasi Ekonomi di Tengah Protes Besar Iran Akibat Anjloknya Rial

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan komitmen pemerintahannya untuk memprioritaskan reformasi ekonomi dan dialog dengan para pengunjuk rasa. Pernyataan ini disampaikan menyusul gelombang protes besar yang melanda Teheran dan kota-kota besar lainnya akibat memburuknya kondisi ekonomi negara tersebut.

Dalam unggahan di media sosial X pada Senin (29/12), Pezeshkian menyatakan, “Hajat hidup masyarakat menjadi perhatian saya setiap harinya. Kami memiliki aksi fundamental terkait agenda reformasi sistem moneter dan perbankan serta mempertahankan daya beli masyarakat.” Ia menambahkan bahwa dirinya telah menugaskan menteri dalam negeri untuk mendengarkan tuntutan masyarakat melalui dialog dengan perwakilan pengunjuk rasa.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Langkah ini diambil agar pemerintah “dapat bertindak sekuat tenaga mengatasi permasalahan dan mengatasinya secara bertanggung jawab,” ujar Pezeshkian. Pernyataan presiden tersebut merupakan respons langsung terhadap demonstrasi terbesar di Iran dalam tiga tahun terakhir.

Protes ini dipicu oleh anjloknya nilai mata uang rial Iran ke titik terendah terhadap dolar AS. Situasi ini juga berujung pada pengunduran diri Gubernur Bank Sentral Iran, Mohammad Reza Farzin.

Kondisi ekonomi Iran semakin tertekan oleh sejumlah faktor, termasuk inflasi yang terus meningkat, ambruknya nilai tukar rial, stagnasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), serta arus pelarian modal. Tekanan ini diperparah oleh sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

Mureks