Teknologi

Permintaan AI Picu Krisis Komponen PC di Jepang: Toko Hentikan Pesanan, Harga Memori Melonjak Empat Kali Lipat

Permintaan masif terhadap infrastruktur kecerdasan artifisial (AI) mulai menimbulkan dampak serius pada rantai pasok komputer konsumer. Sejumlah vendor PC Build-to-Order (BTO) di Jepang terpaksa menghentikan penerimaan pesanan hingga tahun 2026. Kondisi ini dipicu oleh kapasitas produksi global yang tersedot ke sektor AI, menyebabkan harga komponen memori DDR5 melonjak hingga empat kali lipat.

Selain memori DDR5, harga sebagian besar Solid State Drive (SSD) juga dilaporkan telah mengalami kenaikan signifikan, mencapai dua kali lipat dari harga normal. Situasi ini membuat toko-toko komputer di Jepang kesulitan memberikan penawaran harga yang pasti kepada pelanggan, mengingat biaya pengadaan suku cadang yang tidak stabil. Akibatnya, para pelaku usaha terpaksa menutup pesanan baru demi memenuhi komitmen yang sudah ada di sisa tahun 2025.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Toko Komputer di Jepang Hentikan Layanan

Melansir dari Tom’s Hardware pada Rabu (31/12/2025), setidaknya tiga toko besar di Jepang telah menerapkan kebijakan penghentian layanan sementara:

  • Sycom: Toko komputer Sycom sempat menutup pesanan online pada 16 hingga 19 Desember lalu. Meskipun layanan telah dibuka kembali, manajemen Sycom memperingatkan adanya durasi pengiriman yang lebih lama dari biasanya.
  • TSUKUMO: Melalui dua merek internalnya, G-Gear dan eX.computer, TSUKUMO telah menghentikan penerimaan pesanan baru sepenuhnya. Perusahaan juga menunda pemesanan untuk pengiriman selama sisa hari di tahun 2025.
  • Mouse Computers: Perusahaan ini turut mengumumkan penangguhan penjualan untuk lini produk NEXTGEAR, G TUNE, dan DAIV PC. Penjualan produk-produk tersebut dihentikan mulai 23 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

Mouse Computers menegaskan bahwa operasional akan kembali normal pada Senin (5/1/2026). Namun, perusahaan memberikan catatan khusus bagi konsumen, bahwa ketika pesanan kembali dibuka, produk-produk tersebut dipastikan akan hadir dengan harga yang telah mengalami kenaikan signifikan atau inflasi.

Kelangkaan Merambat ke Kartu Grafis

Dampak kelangkaan komponen tidak hanya terbatas pada memori sistem, tetapi juga merambat ke komponen kartu grafis (GPU). Toko PC Tsukumo eX di Akihabara kini membatasi pembelian hanya satu unit per transaksi untuk seri GeForce RTX 5060 Ti 16GB ke atas, atau Radeon RX 9000 ke atas.

“Kartu yang dilengkapi dengan memori berkapasitas tinggi menjadi sangat sulit untuk didapatkan. Kami masih memiliki stok saat ini, tetapi kami berada dalam situasi di mana kami tidak tahu kapan pengiriman berikutnya akan tiba atau apakah akan tiba sama sekali,” tulis pernyataan resmi toko Tsukumo eX.

Krisis pada GPU disebabkan oleh ketergantungan pada teknologi semikonduktor tipe DRAM yang sama dengan memori komputer. Ketika tiga produsen cip besar memangkas produksi DRAM untuk beralih ke pasar AI yang lebih menguntungkan, pasokan memori grafis (GDDR) ikut mengetat. Hal ini disinyalir memaksa divisi kartu grafis konsumen dari produsen utama seperti AMD, Intel, dan Nvidia untuk mengurangi output produksi mereka.

Pelaku pasar memprediksi situasi ini akan bertahan cukup lama. Meskipun produsen memori memutuskan untuk membangun pabrik baru saat ini, fasilitas tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk beroperasi, sehingga normalisasi harga dan pasokan belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Mureks